10+ Contoh Puisi Anak, Puisi Pendidikan, Puisi Lingkungan, Puisi Lama, Puisi Cita-Citaku
Puisi itu apa dengan maksuhnya? Pasti Anda semua pernah dengar tentang puisi kan? Pengertian puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya. Sekali ini, 123Dok.com sampaikan Anda beberapa contoh berbagai jenis puisi. Mulai dari contoh puisi anak, puisi pendek, puisi singkat, dan lain-lainnya.
I. Pengertian Puisi
1. Definisi Puisi
Kata Puisi berasal dari bahasa Yunani kuno: ποιÎω/ποιῶ (poiéo/poió), sama dengan " I create " dalam bahasa Inggris yang berarti "Saya menciptakan".
Puisi adalah sebuah seni tertulis yang merupakan karya sastra seseorang dalam menyampaikan pesan melalui diksi dan pola tertulis. Penyair adalah orang yang membuat atau menciptakan puisi. Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
2. Struktur Puisi
Sebuah Puisi memiliki dua struktur yaitu struktur fisik dan struktur batin. Kedua strukturnya ada dalam puisi sehingga menjadi kesatuan.
2.1. Struktur Fisik
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini :
- Perwajahan Puisi ( tipografi )
Tipografi adalah bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Perwajahan puisi ini sangat berpengaruh pada pemaknaan isi puisi itu sendiri.
- Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan. Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang ingin disampaikan oleh penyair.
- Imaji
Imaji adalah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami sang penyair.
- Kata Konkret
Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan umumnya berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan kebekuan jiwa.
- Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna. Gaya bahasa ini disebut juga dengan majas (metafora, ironi, repetisi, pleonasme, dan lain-lain).
- Rima/ Irama
Irama atau rima merupakan adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik di awal, tengah, maupun di akhir puisi. Beberapa bentuk rima yaitu:
- Onomatope, yaitu tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya ‘ng’ yang mengandung efek magis.
- Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.
- Pengulangan kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah suatu bunyi.
2.2 Struktur Batin
Struktur batin puisi disebut juga sebagai hakikat suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal, seperti:
- Tema/ Makna (sense)
Ini adalah unsur utama dalam puisi karena dapat menjelaskan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana medianya berupa bahasa.
- Rasa (feeling)
Ini adalah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan dengan latar belakang sang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dan lain-lain.
- Nada (tone)
Nada merupakan sikap seorang penyair terhadap audiensnya serta sangat berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair dapat menyampaikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui, memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens.
- Tujuan (intention)
Tujuan/ maksud/ amanat adalah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyair kepada audiensnya.
II. Contoh Puisi
1. Contoh Puisi Anak
Secara garis besar puisi anak sebenarnya memiliki pengertian seperti puisi pada umumnya. Namun pada puisi anak terdapat karakteristik dan unsur-unsur yang berbeda dengan puisi dewasa. Puisi anak biasanya memuat bahasa sederhana, unsur-unsur dan struktur puisi pada umumnya. Dalam puisi anak, Anda harus perhatikan bahasanya sering adalah konotatif. Puisi anak harus dibuat ringkas supaya mudah pahami.
Contoh Puisi Anak yang bagus
Buku
Erni Ristyanti
Buku…
Kau adalah sumber ilmu
Dimana aku belajar dan membaca
Dari aku tak tahu sampai tahuBuku…
Kau adalah jendela ilmu
Jendela menuju kehidupan yang lebih sukses
Menuju kehidupan yang lebih indahHalaman demi halaman
Lembar demi lembar
Ku baca dengan serius
Hingga aku lupa waktuTerima kasih buku
Engkau temaniku
Dari kecil hingga besar
Tuk menggapai cita-citaku- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Guruku Pahlawanku
Cindy Agustin
Sinar pagi yang cerah
Membuat aku bergegas untuk berangkat sekolah
Sungguh senang hari ini
Demi mendapat ilmu
Aku rela berjalan kaki
Untuk meraih suksesku
Gurulah yang memberiku ilmu
Gurulah yang menyemangatiku
Gurulah yang membimbingku
Tanpa ilmu aku takkan sukses
Tidak ada guru tidak ada pula ilmu
Terima kasih guru
Kaulah guru terhebat bagiku
Kaulah pahlawanku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Jika suatu saat nanti aku sudah menjadi sepertimu
Aku akan memberikan ilmu yang kau berikan kepadaku
Untuk mereka yang membutuhkanku
Guru..jasamu akan selalu ku kenang
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kelinciku
I Kadek Yogi
Kelinciku..
Bulumu putih..
Lembut sekali..
Telingamu panjang..
Enak dipandang..
Kelinciku melompat-lompat..
Saat kumendekat..
Gigimu panjang..
Memakan wortel..
Kelinciku..
Engkau ku sayang..Kelinciku..
Bulumu putih..
Lembut sekali..
Telingamu panjang..
Enak dipandang..
Kelinciku melompat-lompat..
Saat kumendekat..
Gigimu panjang..
Memakan wortel..
Kelinciku..
Engkau ku sayang..- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Buku
Susiska Arum
Kau tempatku menabur ilmu...
kau jendela di hidupku...
kau tempatku goreskan jutaan pena...
namun, terkadang orang mengabaikannya...
kau tertumpuk deraian debu...
Buku...
kau tempatku berbagi rasa....
meski engkau hanya diam membisu...
lembaran demi lembaran yang terisi...
Tertancap keindahan ilmu menawan...
terselip kata demi kata...
yang mengisi hari-harimu...
Buku...
kau tempatku goreskan pena...
goresan pena kini tertancap di badanmu...
jutaan kata kini terlukis di badanmu...
Kau tempatku lukiskan keindahan...
kau tempatku berbagi kesakitan....
Buku...
kau yang mengajariku arti kehidupan...
tiada pantas hidup ini kulewati...
tanpa engkau di sisiku...
Kau guru yang hanya bisa diam membisu...
namun, kau memberikan jutaan ilmu yang tersimpan di setiap lembaran...
2. Contoh Puisi Pendidikan
Jiwa Sang Pelajar
“Apabila kamu melewati teman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya, ‘ Ya Rasullullah, apa yang dimaksud taman taman surga itu?’ Nabi saw, menjawab, ‘Majelis – majelis ta’lim”HR Thabrani
Belajar bukanlah agar kita menjadi trainer, tetapi agar hidup ini makin benar.
Belajar bukanlah sekedar menumpuk ilmu untuk “dijual” biar laku, lalu kita bangga dipanggil guru, uztadz, almukarrama, motivator, kiai, atau suhu.
Belajar bukanlah agar kita menjadi idola, tetapi supaya hidup kita tidak sia sia
Belajar bukanlah agar kita berprestasi, lalu dipuji dan dihargai, tetapi agar kita mampu, mengerti, menghargai dan berbagi.
Sadar bahwa kita tak pintar. Sadar kita harus terus belajar. Sadar bahwa Allah itu mahabesar
Semakin banyak yang kita pelajari, semakin kita memahami dan mensyukuri.
Semakin kit rendah hati, semakin terasa kebesaran ilahi. Semakin terasa dekat dengan mati
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Apa Kabar Pendidikan Negeriku
Dian Hartati
Sampai kini saya tidak tahu
Apakah titel sarjana nan dibangga-banggakan ayahku dulu
Dapat menyambung lambungku, istriku dan anak-anakku
Tujuh Belas tahun sudah segudang uang di lumbung keringat ayah-ibuku
Kuhabiskan di meja pendidikan
Namun saya tetap tidak mampu memberi anak-anakku sesuap makanTujuh belas tahun telah kuhabiskan waktuku di ruang gerah sekolah dan kuliah
Namun tidak memberiku otak brilian dan keterampilan nan sepadan
Aku hanya terampil menyontek garapan temanku
Aku hanya terampil membajak dan mencontoh karya negeri orangAku terampil mencuri ide-ide bukannya mencipta
Apa kabar pendidikan negeriku
Adakah kini kau sudah berbenah
Sehingga anak cucuku akan dapat merasakan sekolah yang indah
Dan masa depan nan cerah?- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Tak Mau Jadi Orang Bodoh
Seorang anak kecil
Berjalan dengan kaki telanjang
Menapaki jalan berbatu
Terasa sakit menusuk kakiAku ini juga manusia
Yang punya nyawa
Sama sepertimu
Yang punya rasa
Sama sepertimuTapi kau tak punya hati
Kau punya mata
Tapi tak melihat
Kau punya telinga
Tapi tak mendengar
Kau punya segalanya
Tapi tak merasaLihat dirimu
Uang kau hambur-hamburkan
Lari dari gudang ilmu
Tak kau ingat begitu banyak tetesan peluh
Dan air mata yang membasahi tubuh ituAku beda dengan kau
Aku tak punya sepertimu
Tapi aku tak mau jadi orang bodoh sepertimu
Aku ingin punya banyak ilmuAku adalah aku
Bukan kau
3. Contoh Puisi Lingkungan
Contoh Puisi mengenai Lingkungan yang menarik
Berita Alam
Halilintar menggelegar, daun-daun berguguran
Langit biru menghilang
Burung terbang tinggalkan sarang
Rintik hujan berjatuhan, payung-payung dikenakan
Pohon tumbang tercabut dari akarnya
Awan hitam semakin mengembang
Kulangkahkan kakiku menuju cakrawala
Gapai harapan mimpi indah
Kupetik senar gitarku nyanyikan lagu tra la la
Merah putih sudah kusam warnanya
Burung garuda entah terbang kemana
Pancasila tak lagi bermakna
Indonesiaku tertutup wajahnya
Badai datanglah hentak kegersangan
Hujan air turunlah sirami kekeringan
Mentari terbitlah ubah kesuraman alam ini
Negri ini….
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Paru-Paruku
Satu demi satu, dua demi dua, tiga demi tiga
Seratus sudah aku menanammu
Setiap hari aku merawatmu
Kami hidup
Kami sehat
Semua karnamu
Paru-paruku
Tapi sekarang, mereka kejam denganmu
Kau hanya semacam kertas yang bisa dipotong-potong, diinjak-injak
Mereka tak pernah peduli dengan masa depannya
Tak pernah peduli dengan anak cucunya akan hidup bagaimana nanti
Rasa peduli mereka hanya untuk uang
Paru-paruku
Buatlah mereka sadar akan penting adanya engkau
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kerusakan Alam
Kau yang kini tertawaBermandikan harta
Berkawankan kemewahan
Dari mana kau dapatkan semuanya?
Dari pohon yang kau tebang
Dari hewan yang kau bunuh
Dari tanah yang kian tandus
Dari air yang kian kering
Dari sungai yang kian kerontang
Dari hutan yang kau jadikan kebakaran
Dari asap tebal pohon yang di bakar
Apakah kau tak ingat
Masih ada anak cucu kita
Yang mengharap udara segar
Mengharap kesejukan alam
Mengharap Keindahan dunia
Mengharap hijaunya daun
Mengharap rindanya pepohonan
Tidak kaah kau sadar,
Ada banyak nyawa yang kau ambil
Ada banyak harapan yang kau renggut
Wahai para perusak alam
Ingatlah pada hukum alam
Kita butuh alam yang indah
Kita butuh alam yang sejuk
Kita hidup dalam alam
Dan kita bergantung pada alam
Jagalah alam
seperti kau menjaga rumahmu sendiri
Karena alam kita
adalah
alam anak cucu kita
4. Contoh Puisi Cita-citaku
Apa cita-citamu?
Ayah, Bolehkah Aku bercita-cita Menjadi Petani ?
Malam itu
menjelang tidur
aku bertanya pada ayah
Yah, bolehkah aku bercita-cita
menjadi seorang petani
seperti ayah ?
Ayah menjawab,
boleh nak,
menjadi petani
adalah pekerjaan yang sangat mulia
Petani menghasilkan
bahan makanan yang merupakan kebutuhan pokok
manusia
padi, jagung dan sayur mayur
Menjadi petani berarti
telah membantu banyak orang
agar bisa makan nasi
Wujudkan cita-citamu nak
jadilah petani yang pintar dan cerdas
yang kreatif dan inovatif- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Aku Belajar Giat Agar Jadi Presiden
Setiap hari
aku belajar giat
belajar membaca
menghitung
dan terkadang
menghafalkan
Aku belajar giat
karena cita-citaku
adalah menjadi seorang presiden
seorang pemimpin negara
yang melayani ratusan juta manusia
di Indonesia
Menjadi seorang presiden
membuatku
memiliki kesempatan
untuk
menggratiskan biaya pendidikan
menggratiskan biaya berobat
menggratiskan biaya transportasi
Selain itu
aku memiliki kesempatan luas
untuk membantu orang-orang
yang kurang mampu
dengan kebijakan-kebijakanku
Aku juga memiliki
kesempatan untuk
membangun jalan di berbagai
pelosok Indonesia
Semoga cita-citaku tercapai, Amin- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Cita-citaku
Ni Komang Dewi Widiantari
Wahai guruku
Kau sangat sabar
Mendidik dan mengajari siswa
Aku ingin sepertimuAku ingin jadi guru
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Aku akan belajar dengan tekun
Supaya bisa menggapai cita-cita
5. Contoh Puisi Lama
Anda tahu puisi lama gak?
Contoh Puisi Lama Mantra
Jampi Dukun Betawi
Suara adzan dibisikkan ke telinga si bayiBismillah…
Mate jangan seliat-liatnye
Kuping jangan sedenger-dengernye
Lidah jangan sengomo-ngomongnye.
Mulut jangan semakan-makannye.
Muke jangan semerengut-merengutnya.
Bibir jangan sedower-dowernye.
Purut jangan sebuncit-buncitnye.
Jidat jangan selicin-licinnye.
Pale jangan sebotak botaknye.
Tangan jangan sepegang-pegangnye.
Kaki jangan sejalan-jalannye.
Kulit jangan sebuduk-buduknye.InsyaAllah… Wabarakallah…
Nangis jangan sejadi-jadinye
Marah jangan sengamuk-ngamuknye
Otak jangan selupe-lupenye.
Hati jangan sekosong-kosongnye.
Darah jangan sekotor-kotornye.Puah! Alhamdulillah
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Contoh Puisi Lama SelokaJalan jalan ke kota JogjaNaik mobil milik RianJika kamu sedang bahagiaJangan lupa dengan kawanNaik mobil milik RianSiang malam bersama samaSupaya selamat ketujuanTaatilah aturan yang adaSiang malam bersama samaSampai tujuan tidak akan berasaTaatilah aturan yang adaAgar berkah untuk semua- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Contoh Puisi Lama Talibun
Penat sudah daku mendaki>
Puncak tiada lagi terlihat
Bulan pun tak lagi ada
Penat sudah daku mendaki
Hati sudah tiada lagi kuat
Melihat engkau tak lagi nyata
Referensi
https://www.masukuniversitas.com/puisi-anak-sekolah/
https://obatrindu.com/contoh-puisi-bertema-keindahan-alam-dan-lingkungan/#Puisi_Bertema_Lingkungan_dan_Alam_Kerusakan_Alam
http://materi4belajar.blogspot.com/2017/08/24-contoh-puisi-lama-dan-puisi-baru.html