• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA H. Hiperbilirubinemia - Eko Waluyo BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA H. Hiperbilirubinemia - Eko Waluyo BAB II"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.1 penilaian ikterus menurut kramer
Gambar 2.1  Kerangka Teori proses terjadinya penyakit
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hiperbilirubinemia merupakan suatu keadaan dimana kadar bilirubin serum total yang lebih dari 10 mg% pada minggu pertama yang ditandai dengan ikterus pada kulit, sclera

- Pada bayi yang pulang sebelum 48 jam, diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol lebih cepat (terutama bila tampak kuning). Bilirubin serum total 24 jam pertama > 4,5 mg/dL

Dikatakan hiperbilirubinemia patologis apabila terjadi saat 24 jam setelah bayi lahir, peningkatan kadar bilirubin serum >0,5 mg/dl setiap jam, ikterus bertahan

Pada saat kadar bilirubin yang tinggi (lebih dari 30 mg/dL) dengan menggunakan fototerapi ganda, kadar bilirubin akan mengalami penurunan sekitar 10 mg/dL dapat terjadi

Hiperbilirubinemia bisa disebut juga dengan ikterus neonatorum merupakan terjadinya peningkatan pada total serum bilirubin dalam darah yaitu diatas 5 mg/dl yang biasa terjadi pada

Pada orang yang mengkonsumsi makanan dengan kadar kolesterol rendah, makan kuning telur dapat meningkatkan kadar kolesterol puasa pada serum sebesar 40 mg/dL

Bayi cukup bulan yang sehat dengan ikterus fisiologis, atau akibat ASI, dapat mentoleransi kadar bilirubin sedikit lebih tinggi dari 25 mg/dL, tanpa nampak sakit, sedangkan

Bila ikterus terlihat pada hari ke 2-3 dengan kadar bilirubin indirek 5-6 mg/dl dan untuk selanjutnya menurun hari ke 5-7 kehidupan maka disebut ikterus