• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK ENDAPAN EMAS OROGENIK SEBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARAKTERISTIK ENDAPAN EMAS OROGENIK SEBA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Singkapan cinnabar pada satuan sekis mika (a) dan fotomikrograf mineral sulfida pirit, goetit (b)
Gambar 3. Kenampakan stibnit pada urat
Gambar 6. Urat kuarsa (brecciated) tebal ± 1,5 meter (a), sigmoidal vein (b), dan kenampakan urat kuarsa laminasi (c)

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan lingkungan pengendapan juga didukung dengan data analisis petrografi, berdasarkan dari analisis petrografi pada setiap sampel, didapatkan bahwa batuanya

Para Ahli Geologi menduga bahwa endapan ini merupakan endapan emas orogenik karena daerah tersebut sangat dipengaruhi oleh aktifitas struktur pada batuan

Berdasarkan hasil evaluasi data petrografi, mineragrafi, XRD, dan geokimia XRF, maka genesa pembentukan jasper di daerah penelitian dapat diinterpretasikan terbentuk akibat

Keterdapatan cinnabar dan stibnit yang tinggi pada daerah Longkowala menunjukkan bahwa emas orogenik berlangsung pada kedalaman dangkal (± 5km dari paleosurface) diantara zona

Parameter yang diukur adalah tahanan jenis dari batuan atau medium di baah permukaan dan bertujuan untuk mengetahui penyebaran mineral& mineral konduktif, terutama

Keterdapatan mineral pada sayatan tipis batuan dasit daerah Panggarangan Berdasarkan hasil analisa petrografi, didapatkan pada LP.D1 terdapat mineral yang teridentifikasi sebagai

➢ Rumusan Masalah kondisi geologi daerah penelitian dan penyebaran unsur/logam yang berkaitan dengan Rare Earth Element REE berdasarkan data geokimia terutama geokimia soil ➢ Misi

Sedangkan urat generasi kedua adalah urat kuarsa yang memotong foliasi, memiliki kandungan mineral sulfida yang cukup dominan serta memiliki kadar emas yang cukup potensi dibandingkan