• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE Infeksi Buatan dengan Vibrio Berpendar Patogen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAHAN DAN METODE Infeksi Buatan dengan Vibrio Berpendar Patogen"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1.Koloni bakteri yang tumbuh pada media TCBSA dari organ (kaki renangFigure 1.dan ekor) dan haemolim udang sakit hasil infeksi buatanColony of bacteria growing on TCBSA media from organs (pleiopoda andtail) and haemolimph of artifically infected shrimps
Tabel 1.Hasil uji biokimia lima koloni bakteri Table 1.Vibrio terpilihResult of biochemical test of five Vibrio colony selected
Gambar 2.Hasil amplifikasi PCR dari organ udang windu sakit dari infeksi buatan menggunakan primer
Tabel 2.Hasil deteksi vibriosis menggunakan penanda molekuler spesifik IAVhTable 2.Vibriosis detection results using molecular markers specific of IAVh

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu apabila dilihat di dalam PSAK No.45 mengenai Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba ditunjukkan tentang bagaimana format bentuk dari laporan keuangan yang terdapat

Perancangan motion graphic edukasi tanggap bencana di Yogyakarta ini adalah salah satu alternatif media visual tentang bagaimana menyikapi tindakan bencana gempa

Urteak igaro dira orduz geroztik eta euskara batuak ekarri dituen onurak garrantzitsuak izan dira batzuentzat. Euskara bateratu bat beharrezkoa izan da euskalki ezberdinetako

Hasil penelitian didapatkan bahwa puskesmas dalam memberikan pelayanan menggunakan pedoman pelayanan dari pusat dan pedoman dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak namun

Tanah gambut yang berasal dari daerah Palembang menunjukkan bahwa pada tanah gambut tersebut telah terjadi proses humifikasi yang cukup tinggi dimana harga kadar

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rajungan (Portunus pelagicus) yang tertangkap oleh nelayan di Desa Betahwalang, Demak dengan ukuran 10 cm.. Peralatan yang

Bank Syariah menurut hukum positif Indonesia (sebelum UUPS terbentuk) dimungkinkan melalui Pasal 6 Huruf m Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan

pengamatan yang sama selama 2 jam,dimana nyamuk yang mati rata – rata mencapai 19 ekor (76 %) dengan tiga kali pengulangan, Hal ini berarti bahwa lama waktu kontak