• Tidak ada hasil yang ditemukan

STABILITAS LERENG BERDASARKAN HUJAN 3 HARIAN MAKSIMUM BULANAN (KASUS DI DUSUN PAGAH DESA HARGANTORO KECAMATAN TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STABILITAS LERENG BERDASARKAN HUJAN 3 HARIAN MAKSIMUM BULANAN (KASUS DI DUSUN PAGAH DESA HARGANTORO KECAMATAN TIRTOMOYO KABUPATEN WONOGIRI)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Variasi kemiringan lereng sudut 30, 45 dan 60
Tabel 4. Ketebalan tanah jenuh akibat infiltrasi air hujan Eksisting
Gambar 3 memperlihatkan bidang longsor lereng pada setiap kemiringan lereng. Faktor aman dengan nilai 1,07 sampai 1,25 menurut Bowles (1989)  menunjukkan bahwa lereng dalam kondisi kritis
Gambar 6. Hubungan bulan hujan dengan Faktor keamanan (SF) setiap kemiringan lereng kemudian dihubungkan dengan bulan basah dan menghasilkan safety factor (SF) tiap kemiringan lereng
+3

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan dilanjutkan dengan uji HSD 5%

Gurit Prananjaya (2010) Pengunaan realistic mathematics education dengan pemberian tugas terstruktur merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa

Berdasarkan hasil wawancara dengan konselor, guru pembimbing kegiatan ekstrakurikuler dan siswa dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana (juga dapat dilihat pada lampiran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel persepsi kemudahan, persepsi manfaat, kepercayaan dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

Dalam keadaan puasa, tubuh tidak disibukkan untuk melakukan penyerapan makanan dari usus sebagai sumber energi dari luar, tetapi tubuh sendiri

Penampilan pelaku iklan yang memberikan kesan positif, kemudian menjadikan seseorang terdapat daya tarik yang lebih baik dan masyarakat akan merepresentasikan

Pengadaan sesuai UU 17/2003 dan UU 1/2004 Peran BPKP dalam Audit Pelaksanan Pengadaan Peran BPKP dalam Audit Pelaksanan Pengadaan Percepatan Jadwal Pelaksanaan

Penelitian tahun pertama adalah perilaku fisik dan mekanik papan semen komposit dengan variasi jumlah (kadar) partikel serutan bambu, sehingga diperoleh hasil