• Tidak ada hasil yang ditemukan

MELEPAS DAN MEMASANG MOTOR STARTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MELEPAS DAN MEMASANG MOTOR STARTER"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

gambar berikut ini:
Gambar 2.  Konstrusi dan Hubungan Terminal Pada Starting Switch
Gambar 3. Konstruksi Baterai Relay Switch 4 Terminal
Gambar 4. Relay Positip Baterai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Arus asut motor menggunakan metode bintang (Y) - segitiga ( Δ ) sebesar 2,89 Ampere dengan waktu pengasutan 10 detik Pengujian dengan gangguan menunjukkan bahwa sistem akan

Dengan dilakukannya JSA, diharapkan pekerja mampu mengetahui risiko apa saja yang memungkinkan terjadi dan upaya pengendalian apa yang dapat dilakukan dalam mengurangi

Sistem pembumian dirancang sebagai pengaman atau pelindung instalasi listrik dengan tujuan mencegah gangguan alat akibat kenaikan potensial tanah ketika terjadi

Metode closed-loop mampu mendeteksi dan mengkoreksi terjadinya error yang terjadi pada sistem baik ketika diberi gangguan maupun tidak. Namun, hal tersebut juga harus

Pada kurva terlihat bahwa ketika sistem mengalami kedip tegangan tunggal akibat gangguan hubung singkat yang terjadi pada detik ke 5,5 sampai 6 maka akan terjadi pemulihan

Bila Conduit dihubungkan dengan sistem grounding yang mempunyai tahanan tanah 25 Ohm, maka akan timbul arus listrik yang besar pada rangkaian bila terjadi

Pembahasan Kemampuan operasi dalam meningkatkan kinerja lingkungan dapat dilakukan dengan cara upaya menambah alat atau sistem tambahan untuk mengurangi dampak negatif terhadap

Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) adalah bidang yang penting dalam manajemen perusahaan yang bertujuan untuk melindungi dan memastikan kesejahteraan karyawan serta menjaga kelestarian lingkungan tempat kerja. Konsep K3L mencakup serangkaian praktik dan kebijakan yang dirancang untuk mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan. Keamanan: Fokus pada upaya perlindungan terhadap karyawan dari potensi bahaya fisik dan kejahatan di tempat kerja. Ini meliputi penerapan sistem keamanan, pelatihan untuk tindakan darurat, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penegakan aturan keselamatan di tempat kerja. Kesehatan: Berkaitan dengan upaya menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan. Ini meliputi pencegahan penyakit akibat kerja, akses terhadap layanan kesehatan, program kesehatan dan kesejahteraan, serta promosi gaya hidup sehat. Keselamatan Kerja: Berfokus pada identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko di tempat kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera. Ini termasuk pembangunan budaya keselamatan, pelatihan keselamatan, audit keselamatan, dan penerapan prosedur kerja yang aman. Lingkungan: Melibatkan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan tempat kerja dan mencegah polusi serta kerusakan lingkungan. Ini termasuk pengelolaan limbah, konservasi sumber daya alam, penggunaan energi yang efisien, dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Dengan menerapkan praktik K3L yang baik, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya akibat cedera dan penyakit, serta membangun citra perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Selain itu, pemenuhan kriteria K3L juga seringkali menjadi persyaratan hukum dan regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan untuk menjaga keberlanjutan operasional