POLA KEJADIAN DAN DETERMINAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI INDONESIA TAHUN 2013 (Pattern of Occurrence and Determinants of Baby with Low Birth Weight in Indonesia 2013)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Kemungkin ada faktor risiko lain yang menyebabkan terjadinya BBLR selain Usia, paritas, dan pendidikan yang tidak diikutsertakan atau tidak dapat dikaji pada
konsentrasi tinggi di udara ambien selama trimester ketiga kehamilannya memiliki risiko 6 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)
Menurut penelitan yang dilakukan oleh Patra, dkk (2011) menyatakan bahwa konsumsi alkohol rata-rata 1 kali sehari atau lebih akan meningkatkan risiko BBLR dan mengonsumsi
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur ibu, jumlah anak, dan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian bayi BBLR, sehingga adanya
Studi lain di Ghana mengungkapkan bahwa BBLR yang tidak disusui dalam kurun waktu satu jam setelah lahir memiliki risiko sebesar 2,61 kali untuk mengalami
Jarak kehamilan ibu yang tidak berisiko yaitu < 2 tahun, lebih banyak tidak mengalami BBLR sebesar 89,5%, dikarenakan paritas yang < 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan
Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melihat apakah terdapat keterkaitan antara usia ibu, tingkat pendidikan ibu, dan paritas dengan risiko BBLR di RSUP Moehammad
Berkaitan dengan kejadian BBLR tanpa melihat derajat BBLR, menurut penelitian terdahulu Ibu yang memiliki umur beresiko berpeluang 4,290 kali lebih besar terjadinya bayi