• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGATURAN RELAY ARUS LEBIH DAN RELAY HUBUNG TANAH PENYULANG TIMOR 4 PADA GARDU INDUK STUDI KASUS : GARDU INDUK DAWUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI PENGATURAN RELAY ARUS LEBIH DAN RELAY HUBUNG TANAH PENYULANG TIMOR 4 PADA GARDU INDUK STUDI KASUS : GARDU INDUK DAWUAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Rangkaian Pengawatan OCR dan GFR
Gambar 3. Hubungan Jala-Jala Urutan Untuk Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa
Tabel 2. Data Kabel Penyulang Timor 4
Tabel 5. Impedansi Penyulang
+6

Referensi

Dokumen terkait

Koordinasi antara relay arus lebih dari sisi incoming maupun outgoing pada Penyulang Palur 12 dengan recloser sebagai pengaman utama harus tepat dan sesuai..

Untuk keperluan penyetelan relai proteksi, arus gangguan yang dihitung tidak hanya pada titik gangguan saja, Untuk itu di perlukan cara menghitung arus gangguan hubung

Perlu diingat bahwa Impedansi Sumber ini adalah nilai Ohm pada sisi 150 kV, karena arus gangguan hubung singkat yang akan dihitung adalah gangguan hubung

Perbaikan sistem proteksi penyulang Bukit Jati dapat dilakukan dengan menghitung ulang setting arus dan time multiple setting (Tms) over current relay pada recloser dan

Adapun judul dari Laporan Akhir yang penulis buat adalah “Analisa Koordinasi Recloser dan OCR (Over Current Relay) Untuk Gangguan Hubung Singkat Penyulang Subaru Gardu

Gangguan hubung singkat yang terjadi akan menimbulkan arus hubung singkat yang cukup besar, oleh karena itu diperlukan adanya suatu analisis terhadap

Nilai ini untuk mengantisipasi jika penghantar tersentuh pohon yang dimana tahanan pohon yang dapat memperkecil besarnya arus gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah 3.3

Gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah Dari ketiga macam gangguan hubung singkat di atas, arus gangguannya dihitung dengan menggunakan rumus umum hukum ohm yaitu : I= Z V ………1 Yang