• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Gigi - Prediksi Leeway Space Dengan Menggunakan Tabel Moyers Pada Murid Sekolah Suku Batak Di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Gigi - Prediksi Leeway Space Dengan Menggunakan Tabel Moyers Pada Murid Sekolah Suku Batak Di Kota Medan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Periode gigi desidui30
Gambar 6. Ugly duckling stage 30
Gambar 8. Leeway space3
Tabel 1.  Perbandingan dari Standard of estimate dari Berbagai Analisis Gigi Bercampur 34

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat variasi jumlah orifisi baik mesial maupun distal pada gigi molar satu mandibula permanen. Untuk melihat hubungan antara jumlah akar gigi molar

Jadi occlusion adalah closing up atau menutup ke atas.Defenisi oklusi adalah berkontaknya gigi geligi rahang atas dengan permukaan gigi geligi rahang bawah pada saat kedua..

Ada beberapa keadaan yang terlihat pada gigi-gigi permanen adalah 19,20 : - Pada saat oklusi gigi atas terletak lebih ke labial dan bukal daripada gigi bawah.. - Insisivus

• Sudut-sudut pada titik kontak mesial dan distal, pada 1/3 cervical pada permukaan labial kurang membulat dibanding gigi caninus permanen.

Fase ini merupakan fase transisi dari fase gigi desidui ke fase gigi permanen yang dimulai pada usia 6 tahun, ditandai dengan erupsinya molar pertama permanen rahang bawah

Hasil Pengukuran Lebar Mesiodistal Gigi Insisivus Permanen pada 10 Model Studi Mandibula Murid Sekolah Dasar suku Batak di Kota Medan. Hasil Pengukuran Available Space pada 10

Maloklusi ini memiliki relasi molar Klas III dimana rahang bawah dalam hubungan mesial terhadap rahang atas, yaitu cusp mesiobukal molar satu permanen rahang atas beroklusi

bahwa nilai rata-rata Leeway space murid Sekolah Dasar suku Batak di Kota Medan.. adalah 2,00 milimeter pada rahang atas dan 2,77 milimeter pada