• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN PEMASARAN SEMANGKA DI DESA TUMPAK KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH - Repository UNRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN PEMASARAN SEMANGKA DI DESA TUMPAK KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH - Repository UNRAM"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 4.9. Biaya Produksi, Produksi, Nilai Produksi, Pendapatan dan Kelayaka     Usahatani Semangka
Tabel 4.10. Komponen Margin Pemasaran dan Shere Petani Semangka di Desa Tumpak Pada Saluran Pemasaran Tahun 2014
Tabel 4.11. Hambatan Petani dan Pedagang Semangka di Desa Tumpak Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Pedagang perantara (Merchant Middlemen), lembaga pemasaran yang menghimpun barang untuk kemudian barang tersebut dimiliki untuk ditangani dalam upaya memperoleh

saluran pemasaran tiga tingkat (Petani → Tengkulak → Pedagang Besar → Pengecer → Konsumen); (2) Saluran pemasaran yang paling efisien yaitu saluran pemasaran satu tingkat;

Proses pemasaran ikan nila pada saluran II, petani melibatkan lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul. Petani menjualnya ke pedagang pengumpul agar hasil

Semakin cepat sampai ke tangan konsumen maka biaya pemasaran dapat ditekan akibat dari sedikitnya lembaga pemasaran yang terlibat, marjin pemasaran semakin kecil dan

Semakin cepat sampai ke tangan konsumen maka biaya pemasaran dapat ditekan akibat dari sedikitnya lembaga pemasaran yang terlibat, marjin pemasaran semakin kecil dan

Saluran pemasaran I adalah saluran pemasaran tingkat grosir dengan persentase penjualan sebesar 20,73 % dengan harga yang dibeli oleh pedagang tingkat (grosir) terhadap

7.115.258,58/ha/MT, maka dengan demikian nilai Revenue Cost Ratio(R/C- ratio) Usahatani semangka adalah sebesar 3,31 menunjukan bahwa R/C > 1 artinya adalah

Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran cabai rawit di Desa Tesbatan dan Desa Ponain adalah petani sebagai produsen, pedagang perantara yaitu pedagang pengumpul