• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA DEWASA MUDA POSITIF HIV YANG TERGABUNG DALAM KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA DEWASA MUDA POSITIF HIV YANG TERGABUNG DALAM KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.1 Gejala dan Tanda Klinis yag Patut diduga Infeksi HIV (Depkes, 2008)
Gambar 2.2 Sumber self efficacy diadaptasi dari Albert Bandura “Regulation of Cognitive processes thoyght perseive self-efficacy” developmental psychology, 2000
Gambar 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi subjective well-being oleh Diener 2006 “Guidelines for national indicators of subjective well-being and ill-being”
Gambar 3.1 Kerangka konsep hubungan self efficacy (Bandura, 2000) dengan subjective well-being  dewasa muda positif HIV yang tergabung dalam kelompok dukungan sebaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa terdapat hubungan positif antara subjective well-being dan dukungan keluarga dengan komitmen organisasi pada karyawan Novindo Group.. Selain itu, nilai R

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan subjective well-being pada siswa SMA Saverius Karangmalang Sragen,

Narapidana yang menerima dukungan sosial keluarga positif akan merasa aman dan dicintai sehingga berdamapk pada penerapan subjective well-being dalam menjalani

Pada penelitian yang lain mengenai “Subjective well-being pada wanita dewasa akhir yang hidup melajang” didapatkan hasil bahwa gambaran subjective well-being terlihat dari

Subjective well-being yang tinggi memberikan dampak yang positif, antara lain adalah kesehatan, performansi kerja yang lebih baik, hubungan sosial yang lebih baik, dan banyak

Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara subjective well-being dengan dukungan sosial keluarga pada guru honorer di

Narapidana yang menerima dukungan sosial keluarga positif akan merasa aman dan dicintai sehingga berdamapk pada penerapan subjective well-being dalam menjalani

Faktor kedua yang mempengaruhi subjective well-being pada pasangan yang menikah muda adalah memiliki hubungan yang positif.Hal ini sesuai dengan teori Pavot dan Diener