• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - UPAYA PENCEGAHAN DAN PENYELESAIAN BULLYING/PERUNDUNGAN TATA TERTIB DI SMP (SEKOLAH MENENGAH NEGERI PERTAMA) NEGERI 11 SEMARANG - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - UPAYA PENCEGAHAN DAN PENYELESAIAN BULLYING/PERUNDUNGAN TATA TERTIB DI SMP (SEKOLAH MENENGAH NEGERI PERTAMA) NEGERI 11 SEMARANG - Unika Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

adanya musyawarah yang melibatkan kepala sekolah, wakasek kesiswaan, guru bimbingan konseling, dan guru, (2) Proses pensosialisasian tata tertib sekolah dilakukan penjelasan saat

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Apa saja bentuk-bentuk pelanggaran tata tertib sekolah di SMP Negeri 1 Pakis?, (2) Apa saja penyebab pelanggaran

Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data pelaksanaan fungsi bimbingan konseling, penegakan peraturan tata tertib sekolah, dan kedisiplinan pada siswa kelas VIII SMP Negeri

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa taraf pelaksanaan tata tertib sekolah oleh siswa SMP Negeri di Kota Banda Aceh berada pada kategorisasi sangat baik atau disebut sebagian

Di SMP Negeri 3 Ajibarang guru PKn dalam mengajar agar kedisiplinan peserta didik mematuhi tata tertib sekolah meningkat, dengan cara guru PKn selalu mengajar dengan

Penyelesaian Tindak Kekerasan/ Bullying Yang Melanggar Tata Tertib Sekolah Domenico Savio Semarang yang merupakan implementasi Pasal 54 Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014

Artikel ini bertujuan memberikan gambaran tentang: 1) Penerapan tata tertib sekolah di SMA Negeri 1 Konawe; 2) Kedisiplinan siswa di SMA Negeri 1 Konawe; 3)

Faktor pendorong penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab melalui tata tertib sekolah di SMA Negeri 1 Rembang adalah penegakkan sanksi yang terdapat dalam tata tertib