AKIBAT HUKUM PAILIT PADA PERUSAHAAN ASURANSI MENURUT UNDANG-UNDANG RI NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARI’AH - eprint UIN Raden Fatah Palembang
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Serta untuk mengetahui bagaimana pembayaran utang suami atau istri terkait kedudukan harta
37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, bagaimanakah akibat atas gugatan-gugatan hokum oleh dan terhadap debitur pailit, bagaimanakah perlindungan hukum terhadap para
37 Tahun 2004, bahkan Hukum Adat telah merangsuk ke dalam beberapa ketentuan dalam undang-undang tersebut, maka jikalau terdapat harmonisasi hukum yang terjadi
37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, bagaimanakah akibat atas gugatan-gugatan hokum oleh dan terhadap debitur pailit, bagaimanakah perlindungan hukum terhadap para
Latar belakang ketiadaan hak suara kreditor separatis dalam pengambilan keputusan rencana perdamaian dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Demikian juga sebaliknya jika Debitor dinyatakan pailit maka Kreditor Separatis berada dalam keadaan seolah-olah tidak terjadi kepailitan sebagaimana ketentuan
Pasal 222 ayat (2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menentukan bahwa debitor yang tidak dapat atau
Selain upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali terhadap putusan pernyataan kepailitan sebagai akibat pengakhiran Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang timbul dari