• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGATURAN MENGENAI BUKTI ELEKTRONIKSEBAGAI ALAT BUKTI YANG SAH DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA A. Teori Pembuktian atau Sistem Pembuktian dalam Hukum Acara Pidana Indonesia Dilihat dari hukum pembuktian yang dianut oleh Indonesia sekarang, - Tinjauan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PENGATURAN MENGENAI BUKTI ELEKTRONIKSEBAGAI ALAT BUKTI YANG SAH DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA A. Teori Pembuktian atau Sistem Pembuktian dalam Hukum Acara Pidana Indonesia Dilihat dari hukum pembuktian yang dianut oleh Indonesia sekarang, - Tinjauan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur pengajuan hukum pembuktian, pertama surat dibuat berdasarkan sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, kedua keterangan ahli yaitu segala hal yang dinyatakan

Proses pembuktian pada kasus cybercrime pada dasarnya tidak berbeda dengan pembuktian pada kasus pidana konvensional, tetapi dalam kasus cybercrime ada beberapa hal

Op.cit. Memberantas Korupsi bersama KPK. 2) Keterangan beberapa saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu kejadian atau keadaan dapat digunakan sebagai suatu alat

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan, bahwa bukti elektronik dalam hukum acara pidana berstatus sebagai alat bukti yang berdiri sendiri dan alat bukti yang tidak berdiri sendiri

a) Tidak dikecualikan kepada pejabat lain yang ditetapkan oleh undang- undang.. b) Menyangkut akta yang harus dibuat atau berwenang membuat akta otentik mengenai

Berdasarkan Pasal 188 ayat 1 KUHAP, petunjuk didefinisikan sebagai perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena persesuaiannya, baik antara satu dengan yang

Informasi dan atau dokumen elektronik dapat dianggap sebagai alat bukti elektronik sebagaimana ditentukan sebagai perluasan alat bukti pada hukum acara pidana yang

Oleh sebab itu, sumber hukum masing-masing negara telah memuat pengaturan mengenai prinsip exclusionary rules, yaitu bagaimana tindakan atau akibat yang akan diterima oleh aparat