STATUS DAN KEDUDUKAN ANAK HASIL PERKAWINAN CAMPURAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI SKRIPSI
Teks penuh
Dokumen terkait
Penelitian ini terdarap dua masalah yaitu Bagaimana status praktik perkawinan poliandri menurut Undang-Undangan Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, Bagaimana kedudukan
Berdasarkan hasil penelitian tesis ini dapat disimpulkan bahwa Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraaan mengakui anak dalam perkawinan campuran sebagai Warga
20 Pepelegi Waru Sidoarjo Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya berjudul : “Per lindungan Hukum Ter hadap Anak Hasil Per kawinan Campuran Menur ut Undang –
dapat menyelesaikannya dengan baik yang berjudul “KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN DALAM WARISAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN”. Pada kesempatan
Untuk Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia Anak Hasil Perkawinan Campuran Yang Lahir Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang
Namun, menurut Pasal 41 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, dinyatakan bahwa pemberian status warganegara Republik
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian status kewarganegaraan ganda pada anak sebagai implikasi perkawinan campuran tidak lain demi menegakkan
Apabila anak tersebut lahir dari perkawinan antara seorang wanita warga negara asing dengan pria warganegara Indonesia (pasal 1 huruf b UU No.62 Tahun 1958), maka