• Tidak ada hasil yang ditemukan

A graph-theoretical clustering method based on two rounds of minimum spanning trees

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "A graph-theoretical clustering method based on two rounds of minimum spanning trees"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Fig. 1. Typical cluster problems from Ref. [18]. (a)–(e) are distance-separated cluster problems; (f) is density-separated cluster problem; (g) and (h) are density-separatedcluster problems.
Fig. 3. The different taxonomies of cluster problems. The patterns in (a) and (b) are touching problems, and the patterns in (c) and (d) are separated problems in this paper.The patterns in (a) and (c) are compact problems, and the patterns in (b) and (d) are connected problems by Handl [12].
Fig. 4. Two-round-MSTs of the dataset inclustering methods. (b) is the second round of MST, i.e
Fig. 6. A cluster cannot be partitioned any more. (a) illustrates the sub-dataset ofgraph cut is obtained, which is indicated by the dashed curve, theFig
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Garis Singgung, gagasan Eucslides, tentang garis singgung sebagai garis yang menyentuh suatu kurva hanya pada satu titik, benar untuk lingkaran (gambar 1) tetapi

Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota Tim Sumber Dana 1984 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Fisik di FMIPA IKIP Yogyakarta Ketua IKIP Yogyakarta 1984 Korelasi Antara

Dalam rangka memberikan perlakuan tersendiri tersebut dan berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah

Penerapan Metode Tutorial pada Mata Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan di

Inilah yang akhirnya menjadi perhatian omah jogja yang berada di wilayah jalan godean ini // Menurut Muhammad Yana Iqbal / selaku store manager omah jogja / saat ini sudah cukup

[r]

Dari hasil penelitian yang dilakukan tersebut di atas, ada dua saran yang penting dicermati dan ditindaklanjuti, yakni: 1) karena UU Perkawinan di Indonesia sudah lebih dari