• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Kadar Magnesium Serum Antara Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil dan PPOK Eksaserbasi Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Kadar Magnesium Serum Antara Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil dan PPOK Eksaserbasi Chapter III V"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 3.1. Kerangka Operasional
Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Tabel 4.2. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan keadaan klinis
Tabel 4.3. Nilai Rerata,  Median,  Kadar Magnesium Berdasarkan  Status Eksaserbasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hal diatas sesuai dengan hasil yang didapat dari penelitian ini, dimana ditemukan hubungan bermakna (nilai p<0,05 ; 0,000) antara tingkat keparahan (stadium) PPOK stabil

Pengaruh Inhalasi Magnesium Sulfat terhadap Kadar Substansi P, Respons Bronkodilator, dan Perbaikan Klinis Pasien PPOK Eksaserbasi Akut.. Supervisor 1:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan kadar vitamin D dengan derajat obstruksi penyakit pada pasien PPOK. Adapun manfaatnya bagi

Pasien yang tidak merokok juga dapat menderita PPOK, tetapi respon inflamasi pada pasien. ini

Spesialis Penyakit Dalam dalam Program Studi Ilmu Penyakit Dalam pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

21 Penelitian terbaru dilakukan oleh Karadag dkk (2007) menemukan derajat disfungsi ereksi tidak berkorelasi bermakna dengan kadar serum testosteron meskipun terdapat

Pada penelitian ini didapatkan rerata kadar desmosin secara keseluruhan pada kelompok usia 50-60 tahun didapatkan hasil 3,2 ng/ml cenderung lebih tinggi dibandingkan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar magnesium rendah secara statistik tidak bermakna untuk meningkatkan risiko terjadinya CTTH, namun