• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian penyakit Filariasis - Chapter II (823.1Kb)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian penyakit Filariasis - Chapter II (823.1Kb)"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1 : Skema Rantai Penularan Filariasis.
Gambar 2.2 .Teori Simpul Patogenesis Penyakit Filariasis
Tabel 2.2.Stadium Limfedema/Tanda Kejadian Bengkak, Lipatan Dan Benjolan Pada Penderita Kronis Filariasis
Tabel 2.3. Dosis Obat Berdasarkan Berat Badan

Referensi

Dokumen terkait

Penularan penyakit ini adalah dari sumber penderita TB paru BTA Positif yang disebarkan pada waktu batuk atau bersin yang menyebabkan keudara dalam bentuk

Informasi mengenai sumber penyakit yang sering menyerang ikan/udang selain sangat membantu dalam upaya pengobatan juga bermanfaat dalam menentukan tindakan yang harus

Ini merupakan masa yang sangat kritis karena pasien berada pada tahap yang paling infektif untuk nyamuk vektor dan akan berkontribusi dalam mempertahankan siklus penularan

Vektor-vektor malaria tersebut pada umumnya menggigit manusia pada malam hari, penularan akan lebih intensif terjadi di daerah dimana nyamuk dapat hidup dalam waktu lama

Kepatuhan penderita Tuberkulosis dalam menjalankan pengobatan, yaitu ketaatan penderita Tuberkulosis dalam berobat (penderita mengunjungi pelayanan kesehatan sesuai dengan

Secara umum dinamika penularan penyakit dapat didekati dengan mengidentifikasi cara penularan penyakit (mode of transmission), penyakit dapat ditularkan kepada manusia

Filariasis Bancrofi, vektor penular yang terpenting adalah culex fatigans, Anopheles funestus, Anopheles farauti, Anopheles darlingi, Anopheles punctulatus, Aedes

Pengobatan hanya bersifat simtomatis selain rawat inap, maka penderita dapat dirawat jalan dengan skema periksa ulang yang lebih sering, misalnya 2 kali seminggu. Penanganan