• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Masyarakat Berpenghasilan Rendah - Pola Permukiman Masyarakat di Pinggiran Rel Kereta Api (Studi Kasus : Permukiman Lingkungan XII Jalan Arteri Ringroad Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Masyarakat Berpenghasilan Rendah - Pola Permukiman Masyarakat di Pinggiran Rel Kereta Api (Studi Kasus : Permukiman Lingkungan XII Jalan Arteri Ringroad Medan)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1. Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow (Sumber : Budihardjo, 1987)
Tabel 2.1. Lebar Garis Sempadan Rel Kereta Api (Sumber :  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No
Gambar 2.2. Pola Permukiman Sub Kelompok Komunitas (Sumber : Ahyat, 2012)
Gambar 2.3. Pola Permukiman Face to face (Sumber : Ahyat, 2012)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Lingkungan peremajaan permukiman kumuh yang berada pada lokasi yang sangat strategis dalam mendukung fungsi kota dan dalam. memberikan pelayanan

Berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan di tiga lokasi studi yaitu Perumahan Bukit Mandiri Beringin, Perumahan Koveri dan Perumnas Bumi Palir Sejahtera,

Kecamatan Wara Timur merupakan salah satu lokasi permukiman kumuh di Kota Palopo Penelitian ini dilakukan karena Kota Palopo memiliki masalah yang mengganggu perkembangan kota

Kecamatan Wara Timur merupakan salah satu lokasi permukiman kumuh di Kota Palopo Penelitian ini dilakukan karena Kota Palopo memiliki masalah yang mengganggu perkembangan kota

Kesimpulan yang didapat dalam pembahasan permasalahan ini adalah Pemerintah Kota Denpasar menetapkan lokasi lingkungan perumahan dan permukiman kumuh berdasarkan Undang-Undang Nomor

LAPORAN AKHIR Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) 1 1 LATAR BELAKANG Perkembangan permukiman kota rentan terhadap perkembangan yang

20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DALAM PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH” yang disusun sebagai tugas akhir untuk

Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa persepsi permukiman padat bagi masyarakat kota adalah daerah dengan kepadatan yang tinggi, minim fasilitas dan utilitas,