• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Gabung dan Heterosis Galur Jagung (Zea mays L.) pada Karakter Hasil dan Komponen Hasil Combining Ability and Heterosis of Maize (Zea mays L.) Inbreds for Yield and Yield Components

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Daya Gabung dan Heterosis Galur Jagung (Zea mays L.) pada Karakter Hasil dan Komponen Hasil Combining Ability and Heterosis of Maize (Zea mays L.) Inbreds for Yield and Yield Components"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Analisis ragam persilangan dialel jagung untuk karakter hasil dan komponen hasil
Tabel 3. Nilai daya gabung khusus (DGK) 22 kombinasi persilangan terpilih untuk karakter hasil dan komponen hasil jagung
Tabel 4. Heterobeltiosis kombinasi persilangan terpilih untuk karakter hasil dan komponen hasil jagung

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir yang

▪ Guru dan Siswa dapat memberikan komentar terkait tugas yang diberikan ▪ Pilih Cek Tugas di pojok kanan atas untuk melihat status tugas siswa. Pilih Siswa Kelas yang tersedia

Penggu- naan pra-pengolahan spektra metode dg1 mampu memperjelas dan memunculkan informasi tersembunyi pada spektra NIRS, sehingga dapat meningkatkan nilai akurasi pendugaan

(dampak/ efek) Mengevaluasi hasil belajar yang telah disampaikan/ diberikan ( Degree ) 1. Melakukan tes di setiap pertemuan. Memberikan postes di akhir penelitian

Nurzuliyan, Ulfa Auliya. Penerapan Konseling Behavioristik Teknik Operant Conditioning untuk Mengatasi Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA 2 Kudus

Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif dalam bentuk prosentase. Rata-rata skor setiap siklusnya dibahas berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan. Membuat

Berdasarkan dari penjelasan diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengungkap dan mengetahui dinamika pengambilan keputusan pada dewasa awal dalam melakukan perilaku

Penggabungan sel pada index masa tubuh dilakukan dengan membagi dua kategori index masa tubuh yaitu < 25 (normal) dan >25 (berat badan lebih) dan pada