BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Maloklusi - Prevalensi Maloklusi Berdasarkan Relasi Skeletal pada Kasus Pencabutan dan Non-Pencabutan di Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Pengukuran lebar interpremolar maksila dari titik terdistal cekung mesial pada oklusal gigi premolar pertama ke titik yang sama pada sisi yang berlainan (a), pengukuran
rahang atas dan rahang bawah terhadap kranium normal, skeletal Klas II adalah relasi. rahang atas terhadap kranium lebih ke anterior dari rahang bawah, skeletal Klas
seragam tentang apa yang merupakan profil ideal, garis Steiner ( S-line) adalah acuan untuk menentukan keseimbangan wajah pada jaringan lunak secara luas digunakan.
Hal ini merupakan konsep klasik dari Tweed yang menjelaskan ditemukan inklinasi lingual dari aksis processus alveolaris pada subyek dengan dataran mandibula (MP) yang tinggi,
Central Incisor and Associated Alveolar Bone in Adults with
panjang lengkung gigi antara laki-laki dan perempuan tidak signifikan sebelum dan. setelah perawatan dengan jumlah sampel perempuan yang lebih banyak
Jarak interpremolar diukur dari titik terdistal cekung mesial pada oklusal gigi premolar pertama maksila ke titik yang sama pada sisi yang berlainan (A), jarak intermolar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel dengan skeletal Klas III mempunyai sudut dataran mandibula yang tinggi, korpus mandibula tinggi, ramus mandibula tinggi, dan sudut