• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Stabil yang Datang Berobat ke Poliklinik Paru RS. Tembakau Deli Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Stabil yang Datang Berobat ke Poliklinik Paru RS. Tembakau Deli Medan"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.1 : Terapi berdasarkan stage dari PPOK
Gambar 3.1 :  Kerangka konsep karakteristik pasien PPOK stabil yang datang
Tabel 3.2 : Tabel Baseline Dyspnea Index (BDI) Baseline Dyspnea Index (BDI)
Tabel 5.1 Distribusi sampel berdasarkan umur
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2007) dalam studinya yang mengikutsertakan 27 pasien PPOK stabil dan 7 pasien PPOK eksaserbasi, 37 orang sehat merokok dan 23 orang sehat tidak merokok dengan hasil bahwa kadar

Sebagai bahan wacana untuk meningkatkan pelayanan pada pasien dengan PPOK. Supaya derajat kesehatan pasien

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara nilai spirometri VEP 1 sebagai indeks keparahan penyakit seorang

Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari α = 0,05 yang menunjukan adanya hubungan karakteristik demografi dengan kepatuhan berobat pasien TB paru di RS

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit TB Paru dengan Kepatuhan Berobat Pasien TB Paru pada Pasien Rawat Jalan di RS Paru Jember; Ida Bagus Marga Yuso;

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) RAWAT INAP.. DI RS PARU JEMBER

Ruljancic et al juga mengemukakan bahwa suplementasi magnesium pada pasien – pasien dengan PPOK stabil mungkin dapat memperbaiki gejala dan mengurangi angka kejadian

Kesimpulan: Terdapat kecenderungan nilai growth hormone / IGF-1 lebih rendah dan nilai testosteron lebih tinggi pada pasien PPOK stabil dibanding orang sehat yang setara umur