Karakteristik Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Stabil yang Datang Berobat ke Poliklinik Paru RS. Tembakau Deli Medan
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
(2007) dalam studinya yang mengikutsertakan 27 pasien PPOK stabil dan 7 pasien PPOK eksaserbasi, 37 orang sehat merokok dan 23 orang sehat tidak merokok dengan hasil bahwa kadar
Sebagai bahan wacana untuk meningkatkan pelayanan pada pasien dengan PPOK. Supaya derajat kesehatan pasien
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara nilai spirometri VEP 1 sebagai indeks keparahan penyakit seorang
Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari α = 0,05 yang menunjukan adanya hubungan karakteristik demografi dengan kepatuhan berobat pasien TB paru di RS
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit TB Paru dengan Kepatuhan Berobat Pasien TB Paru pada Pasien Rawat Jalan di RS Paru Jember; Ida Bagus Marga Yuso;
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) RAWAT INAP.. DI RS PARU JEMBER
Ruljancic et al juga mengemukakan bahwa suplementasi magnesium pada pasien – pasien dengan PPOK stabil mungkin dapat memperbaiki gejala dan mengurangi angka kejadian
Kesimpulan: Terdapat kecenderungan nilai growth hormone / IGF-1 lebih rendah dan nilai testosteron lebih tinggi pada pasien PPOK stabil dibanding orang sehat yang setara umur