• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Fragmen DNA Genomik Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Hasil PCR (Polymerase Chain Reaction) Menggunakan Primer Spesifik untuk Beta Karoten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Fragmen DNA Genomik Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Hasil PCR (Polymerase Chain Reaction) Menggunakan Primer Spesifik untuk Beta Karoten"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Proses amplifikasi PCR
Tabel 2. Identitas sampel yang dikeluarkan oleh PT. Socfin Indonesia  No. Sampel Kode Sampel di Lapangan Origin
Gambar 2. Profil uji kualitas DNA sampel kelapa sawit dengan gel agarose 2.0 %   Keterangan:
Gambar 6. Profil uji kualitas DNA sampel kelapa sawit dengan gel agarose 2.0 %   Keterangan:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis pola sidik jari DNA kunyit dan temulawak menggunakan primer OPA-OPD 6-10 menunjukkan tingkat polimorfisme dari 12 sampel tanaman kunyit dan

Hasil amplifikasi PCR terhadap DNA yang diisolasi dari sampel daun tanaman jeruk tidak bergejala dan yang bergejala penyakit CVPD menunjukkan bahwa sebelas dari delapan belas

Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeteksi begomovirus yang menginfeksi tanaman tomat di beberapa daerah produksi tomat dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan

Primer ESAG 6/7 juga memberikan hasil produk PCR yang bagus yang ditandai dengan adanya visualisasi pita DNA dengan intensitas yang jelas (740 bp) pada seluruh organ yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk PCR yang diamplifikasi dengan primer TBR1/2 pada semua sampel organ mencit menghasilkan pita DNA lebih dari satu

Hal ini sesuai dengan pernyataan Zulfahmi (2013) yang menyatakan bahwa perbedaan pola pita pada masing-masing primer akan dapat memberikan informasi terkait dengan

Hasil optimasi suhu annealing menggunakan pasangan primer HSP70-1 menunjukkan adanya pita DNA yang tebal pada rentang suhu 46-72 o C, berdasarkan hal tersebut maka optimasi

Hasil analisis menujukkan bahwa primer berada dalam kondisi terbaik yaitu tidak terdapat dimer pada ujung 3′ maupun di tempat yang lain, primer ini tidak berikatan