UJI DAYA HASIL BEBERAPA GENOTIPE HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN WILIS X B3570 GENERASI F5
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Berdasarkan data peubah bobot polong kering per petak dan bobot 100 biji kering sebagai indikator utama, galur Unila KT9-1, K/WS6, K/Flg-1, dan K/SR-1 menunjukkan bobot polong
Genotipe Bogor 2 PHTB 6 memiliki hasil yang paling baik pada peubah bobot polong per tanaman, jumlah polong per tanaman, dan produktivitas dibandingkan varietas
Jumlah Polong Hampa per Tanaman (polong) Berdasarkan hasil sidik ragam, hasil persilangan antara nomor-nomor kedelai hasil seleksi pada tanah salin dengan tetua betina
Besaran nilai duga heritabilitas yang tinggi terdapat pada umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah cabang dan bobot 100 butir, sedangkan untuk karakter jumlah polong
tanaman pada persilangan Wilis x Malang 2521 mengikuti nisbah 3 : 1 berarti bahwa karakter jumlah polong per tanaman merupakan karakter yang dikendalikan secara
Seleksi dilakukan dengan memilih lima galur harapan yang memiliki nilai tengah untuk karakter bobot biji per petak lebih tinggi dari pembanding Pangrango yang merupakan
tanaman pada persilangan Wilis x Malang 2521 mengikuti nisbah 3 : 1 berarti bahwa karakter jumlah polong per tanaman merupakan karakter yang dikendalikan secara
Rata – rata jumlah polong per klaster galur GIxPQ -12-2-18 dan sama dengan varietas pembanding dan memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dua galur generasi F6 dan tiga tetua Tabel