• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian proses produksi biodiesel dari minyak biji bintaro (Cerbera odollam Gaertn) dengan metode transesterifikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian proses produksi biodiesel dari minyak biji bintaro (Cerbera odollam Gaertn) dengan metode transesterifikasi"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Konsumsi bahan bakar minyak Indonesia tahun 2003-2007 ......................................
Tabel 1. Konsumsi bahan bakar minyak Indonesia tahun 2003-2007
Gambar 1. Pohon bintaro
Gambar 2. Bagian-bagian dari pohon bintaro (a) daun, (b) bunga, (c) buah dengan kulit,                      (d) buah tanpa kulit, (e) biji dengan kulit biji dan (f) biji tanpa kulit biji
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah membuat biodiesel dari minyak biji alpukat sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif diesel dan juga memanfaatkan biji alpukat agar memiliki

Pada reaksi transesterifikasi biodiesel minyak biji dengan katalis lempung reaksi bersifat reversible , sehingga pemakaian katalis dalam jumlah berlebih

Dari penelitian ini dapat disimpulkan, proses esterifikasi transesterifikasi minyak biji kapok randu mampu menghasilkan biodiesel, semakin besar suhu reaksi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan proses produksi biodiesel dari minyak biji nyamplung melalui reaksi esterifikasi dan transesterifikasi sehingga

Tujuan penelitian ini adalah membuat biodiesel dari minyak biji alpukat (Persea gratissima) sehingga dapat dijadikan alternatif bahan bakar diesel, mempelajari

penyabunan 202,90 mg KOH/g, dan Bilangan ester 201,71 mg KOH/g; (4) Sebagian karakteristik fisiko-kimia minyak biji bintaro memenuhi standar SNI sebagai bahan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pembuatan biodiesel dari minyak biji kapuk randu. 2) Karakteristik biodiesel hasil sintesis dari minyak biji kapuk randu yang meliputi

penyabunan 202,90 mg KOH/g, dan Bilangan ester 201,71 mg KOH/g; (4) Sebagian karakteristik fisiko-kimia minyak biji bintaro memenuhi standar SNI sebagai bahan