• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi dan kewenangan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) terhadap pendaftaran tanah wakaf (studi kasus PPAIW Kecamatan Kebayoran Baru)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fungsi dan kewenangan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) terhadap pendaftaran tanah wakaf (studi kasus PPAIW Kecamatan Kebayoran Baru)"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

GAMBARAN UMUM MENGENAI MEKANISME PENFTARAN TANAH
Grafika. 2008), hal. 23
Grafika, 2008), hal. 20

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Pasal 5 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Pejabat Pemb uat Akta Tanah yaitu; “Untuk melayani masyarakat dalam

membuat akta ikrar wakaf, apakah akan dibuat di hadapan Kepala KUA sebagai PPAIW benda wakaf tidak bergerak berupa tanah dan benda wakaf bergerak selain uang, atau datang ke

Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2006 tentang Penetapan Formasi Pejabat Pembuat Akta Tanah. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesi Nomor

Wakif juga dapat menyatakan ikrar wakaf benda bergerak berupa uang kepada nazhir di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (Kepala Kantor Urusan Agama

Kedudukan PPAT selaku pejabat umum dalam proses penerbitan sertifikat hak milik atas tanah yaitu dapat dikatakan sebagai pejabat perantara kepentingan antara pemegang

Pengawasan Pejabat Pembuat Akta Tanah juga dilakukan dalam bentuk pemeriksaan pada hasil penjilidan akta. Penjilidan akta dilakukan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah

Pada dasarnya Dalam hal harta benda wakaf ditukar atau diubah peruntukannya, seharusnya Nazhir melalui PPAIW mendaftarkan kembali kepada Kepala Kantor Pertanahan setempat dan

Kewenangan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam perjanjian jual beli tanah yaitu: PPAT mel- aksanakan sebagian dari kegiatan pen- daftaran tanah dengan tugas