• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Langkah-langkah inkuiri
Tabel 1. Sintaks kegiatan pembelajaran inkuiri terbimbing
Gambar 3.  Desain pretes-postes kelompok non-ekuivalen
Tabel 2. Kriteria interpretasi indeks Gain
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TAI ini siswa didibentuk kelompok heterogen yang berjumlah 4 sampai 5 siswa, kemudian siswa diberi LKS sebagai salah satu penunjang

Tidak berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja). Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai

Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung yaitu (1) bekerja sama dengan kelompok, (2) mengajukan pendapat, (3)

1) Melakukan apersepsi , ” Pada pembelajaran sebelumnya kalian telah belajar mengenai kepadatan populasi yang berpengaruh pada lingkungan. Jumlah penduduk yang semakin banyak

Dalam model belajar aktif tipe Group to Group Exchange masing-masing kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi, siswa dituntut untuk menguasai materi karena

1) Setiap perwakilan kelompok menjelaskan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan.. 2) Guru mempertegas konsep yang telah ditemukan siswa tentang pemanasan global dan

Model PBL berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi peran manusia dalam pengelolaan lingkunganA. Model PBL berpengaruh terhadap

sebelumnya anggota kelompok belum mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Pada pertemuan ini, proses kegiatan awalnya sangat kaku, anggota kelompok