Analisis Kandungan Logam Berat Pb, Cd, dan Cu pada Bandeng, Belanak, dan Udang di Kawasan Silvofishery Blanakan Subang
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Berdasarkan hasil penelitian (Lampiran 6) yang dilakukan oleh Widigdo & Pariwono (2000) menunjukan bahwa nilai logam berat Pb yang diperoleh jauh lebih tinggi dibanding dengan
Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam menganalisis kandungan logam berat timbal (Pb) stasiun II (Sebelah Barat) kandungan logam timbal (Pb) terletak pada kulit ikan
Kandungan Logam Berat Timbal (Pb), Mercuri (Hg) dan Cadmium (Cd) pada Daging Ikan Sapu-sapu (Hyposarcus pardalis) di Sungai Ciliwung Stasiun Srengseng, Condet dan Manggarai..
sedangkan kandungan logam berat untuk air laut di 4 titik lokasi penelitian menunjukkan bahwa kadar Pb melebihi ambang baku mutu MenLH No 51 2004 yakni sebesar 0,05 mg/l, kadar
Telah dilakukan penelitian untuk menentukan kandungan logam Tembaga (Cu), Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada perairan Kawasan Industri Cilacap secara spektrofotometri serapan atom
Secara umum stasiun di Pulau Payung yang memiliki kandungan logam berat Cu dan Pb yang lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun yang berada pada aliran
sedangkan kandungan logam berat untuk air laut di 4 titik lokasi penelitian menunjukkan bahwa kadar Pb melebihi ambang baku mutu MenLH No 51 2004 yakni sebesar 0,05 mg/l, kadar
Secara ekologis, ekosistem mangrove memiliki peran utama sebagai daerah pemijahan, asuhan, dan tempat mencari makan sebagian besar jenis biota laut. Hubungan antara kondisi