DAMPAK KEWARGANEGARAAN ANAK AKIBAT PERKAWINAN CAMPURAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGAAN.
Teks penuh
Dokumen terkait
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kedudukan dan status kewarganegaraan anak dalam perkawinan campuran ditinjau dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya atas berkat dan Rahmat serta Hidayah – NYAlah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
Untuk Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia Anak Hasil Perkawinan Campuran Yang Lahir Sebelum Dan Sesudah Berlakunya Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang
Pernikahan atau perkawinan campuran yang dilangsungkan di luar negeri sebagaimana diatur di dalam Pasal 56 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, antara 2 orang
- Terhadap anak yang lahir setelah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006.. (setelah 01 Agustus 2006) secara otomatis menjadi Warga
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh kemajuan zaman yang ditandai arus globalisasi yang membuat semakin mudah terjadinya perkawinan campuran, hal ini salah satunya
Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya atas berkat dan Rahmat serta Hidayah – NYAlah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
Apabila anak tersebut lahir dari perkawinan antara seorang wanita warga negara asing dengan pria warganegara Indonesia (pasal 1 huruf b UU No.62 Tahun 1958), maka