• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 Maloklusi Klas II - Perubahan Nilai Indeks Probabilitas Gramling pada Pasien Maloklusi Klas II yang Dirawat dengan Pencabutan dan Tanpa Pencabutan Di RSGMP FKG USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2.1 Maloklusi Klas II - Perubahan Nilai Indeks Probabilitas Gramling pada Pasien Maloklusi Klas II yang Dirawat dengan Pencabutan dan Tanpa Pencabutan Di RSGMP FKG USU"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2:  Klas II skeletal. 11,18
Gambar 3.  Sudut-sudut yang digunakan pada Indeks Probabilitas Gramling 1,5,8
Gambar 4. Titik-titik referensi pada sefalogram
Gambar 6. FMA ( Frankfort Mandibular Angle ), FMIA (Frankfort Mandibular Incisor Angle), IMPA (Incisor Mandibular Plane Angle ).7
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai evaluasi terhadap perawatan yang dilakukan ortodontis dan sebagai informasi bagi ortodontis bahwa akan ada peningkatan atau penurunan pada lebar lengkung dan panjang

Kesimpulan : Secara statistik diperoleh perubahan indeks tinggi wajah yang tidak signifikan pada perawatan ortodonti maloklusi Klas I dengan pencabutan empat gigi premolar

mandibula Frankfort yang terjadi pada perawatan ortodonti maloklusi Klas I dengan. pencabutan empat gigi

Empat puluh orang pasien di klinik PPDGS Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Ortodonti FKG USU dengan maloklusi Klas I yang telah menyelesaikan perawatan dilakukan pengukuran

Pada gigi desidui umumnya memiliki kurva spee yang berbentuk dari datar hingga lekukan yang ringan, sedangkan kurva Spee pada dewasa lebih dalam.. dibandingkan gigi desidui. 8

Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa posisi saat pencabutan gigi posterior kiri rahang bawah kursi pasien di miringkan ke belakang sedikit agak tegak dari rahang atas

maloklusi dental pada pasien asimetri mandibula yang dirawat di klinik ortodonsia.. RSGMP FKG

Crossbite posterior adalah hubungan bukolingual yang abnormal antara satu atau lebih gigi posterior rahang atas dengan satu atau lebih gigi posterior rahang