• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI 1. Sewa-Menyewa A. Pengertian dan Dasar Hukum Sewa Menyewa - BAB II (print 10)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI 1. Sewa-Menyewa A. Pengertian dan Dasar Hukum Sewa Menyewa - BAB II (print 10)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Hail penelitian ini mengenai akad sewa menyewa rumah kontrakan tersebut, sudah sesuai dengan orang yang menyewakan, orang yang menyewa dan ada barang atau rumah yang disewakan, dalam

Sanksi diputuskannya hubungan sewa menyewa sebelum berakhirnya jangka waktu sewa menyewa bagi pemilik bila tidak menyerahkan rumah kepada penyewa dalam keadaan

Artinya ia sudah sah dan mengikat pada detik pencapian sepakat antara pihak yang penyewa dengan pihak yang menyewakan.5Sejalan dengan uraian tersebut, Perjanjian sewa-menyewa

Pangean menggunakan akad ija>rah, yaitu perjanjian sewa menyewa antara pihak pengelolah pasar dengan para penyewa stand pasar yang notabene adalah penduduk

Hail penelitian ini mengenai akad sewa menyewa rumah kontrakan tersebut, sudah sesuai dengan orang yang menyewakan, orang yang menyewa dan ada barang atau rumah yang disewakan, dalam

Oleh karena itu dari pengertian diatas bahwa yang dimaksud dengan sewa menyewa (Ija>rah) adalah suatu perjanjian tentang pemakaian dan pengambilan manfaat dari suatu

Jika dilihat dari sisi akad sewa menyewa tanah diperbolehkan sepanjang pemilik tanah tersebut menyewakan tanahnya berdasarkan kerelaan, namun ketika melihat sewa menyewa tanah yang

YANG MENYEWAKAN menjamin PENYEWA bahwa ia adalah pemegang kuasa yang sah dari Villa dimaksud dan bahwa selama Perjanjian Sewa - Menyewa ini berlaku dan Villa dimaksud masih dihuni oleh