• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analysis of Regional Distribution Capacity and Priorities for Improving Beef Cattle Population in East Nusa Tenggara Province

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analysis of Regional Distribution Capacity and Priorities for Improving Beef Cattle Population in East Nusa Tenggara Province"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Table 1. The development of the population and the price of cattle/beef in East Nusa Tenggara Province, Indonesia (2000-2011)
Table 2. Population, density, and ownership of beef cattle and other ruminant in East Nusa Tenggara Province, Indonesia, per 2011
Table 3. The maximum potential of land resources (MPLR), maximum potential of householder (MPNH), and ca-pacity of increasing beef cattle population based on land resources (CIBCP-LR) and the number of house-holds (CIBCP-NH) in East Nusa Tenggara Province, Indonesia, per 2011
Table 4. Compilation between capacity of increasing beef cattle population (CIBCP) and real population in East Nusa Tenggara Prov-ince, Indonesia, year 2011
+3

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran kerja bangku di SMK Negeri 1 Seyegan: (1) metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kerja

Pada titik ini ada sedikit kejanggalan karena alkitab tidak di terjemahkan langsug dari bahasa aram tapi melalui bahasa perantara yang demikian itu menyebabkan

Hasil Pemeriksaan Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Serbuk Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Ceremai..

Sedangkan koefisien determinasi ( Adjusted R Square ) sebesar 0,506 atau 50,6%, maka pengaruh variabel X secara serentak berpengaruh terhadap variabel Y sebesar 50,6%

c. Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan,

J e n i kuman lingkungan yang ditemukan disini berdasarkan patogenitas kuman yang sering menyebabkan infeksi nosokomial (IN), menurut parkerl ada yang potensial sebagai

deliberatif tidak dapat dipisahkan dari pergeseran orientasi dari government ke governance di satu sisi, dan manifestasi demokrasi deliberatif dalam proses kebijakan publik di

[r]