• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Perbedaan nilai kekerasan pada proses double hardening dengan media pendingin air dan oli SAE 20 pada baja karbon rendah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“Perbedaan nilai kekerasan pada proses double hardening dengan media pendingin air dan oli SAE 20 pada baja karbon rendah."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 3.1. Spesifikasi kalor jenis kayu jati (Koestoer, 2002: 418)
Gambar 2.6. Hubungan lama waktu pemanasan dengan tebal lapisan karbon (Suratman. 1994: 136)
Gambar 2.7. Diagram fasa (Fe-C)
Gambar 2.8. Grafik Fe-C
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mencari harga kekerasan tertinggi dari permukaan baja karbon yang di kenai perlakuan panas flame hardening dengan variasi kecepatan torch pemanas

Peningkatan kekerasan spesimen yang paling tinggi terdapat pada kelompok spesimen yang diberikan perlakuan panas hardening dan di quenching dengan media pendingin

Sehingga angka rata-rata untuk tingkat kekerasan ketiga spesimen pada baja ST-60 setelah mengalami proses hardening yang didinginkan dengan media pendingin larutan

Hasil penelitian menunjukan kekerasan baja sebelum di galvanis adalah 105.8 Kg/mm² dan kekerasan baja tertinggi sesudah dilakukan proses Hot Dip Galvanis adalah pada

Dalam penelitian ini permasalahan yang perlu dikaji adalah berapa nilai kekerasan permukaan yang optimum terhadap kekerasan dari spesimen baja S45C setelah proses perlakuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pendingin terhadap struktur mikro dan nilai kekerasan pada paduan baja S45C sebelum ( raw material) dan sesudah pengelasan

PENGARUH PERLAKUAN HARDENING DENGAN VARIASI TEMPERATUR AUSTENIT TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON MENENGAH SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Kekerasan perlakuan panas diperoleh harga rata-rata 325 HRC, pada kondisi baja pegas daun dengan perlakuan panas pada suhu 800 ° C dengan minyak pendingin diperoleh harga rata- rata 380