• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Tata Nilai dan Bentuk pada Arsitektur Tradisional Rumoh Aceh di Pidie

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Tata Nilai dan Bentuk pada Arsitektur Tradisional Rumoh Aceh di Pidie"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1 Masa pengaruh Islam pada rumoh Aceh (Arifin, 2016)
Gambar 2.2 Arah orientasi rumoh Aceh (Mirsa, 2013)
Gambar 2.4 Rumoh Aceh dengan jumlah 24 tiang (Hurgronje, 1985)
Gambar 2.5 Denah Rumoh Aceh (Arif, 2015)
+7

Referensi

Dokumen terkait

66 Satu hal yang mendasari adanya konflik tersebut adalah bahwa masyarakat Baluwarti selama ini telah mengabdi, menempati, dan selalu menjalankan aturan- aturan yang diberlakukan

Rumah gadang memiliki denah yang berbentuk persegi panjang yang simetris yang terdiri dari ruang dan lanjar, di mana ruang adalah bagian memanjang ke samping

Transformasi arsitektural pada hunian pasca bencana di Gampong Kuala Cangkoi Kabapaten aceh Utara yang mengalami penambahan pada bagian belakang dan samping

Berdasarkan hasil simulasi CBDM dengan metrik UDI yang dilakukan pada ruang Rumoh Krong Bade Aceh mengenai kualitas pencahayaan alami, ada beberapa solusi penting yang dapat

Karena belum banyak referensi rumah selain rumoh Aceh saat itu, mempengaruhi bobot perseptual dan artikulasi rumah panggung, baik tepi-sudut maupun bidang, tidak jauh

Motif kreasi pintu Aceh ( pinto Aceh ) yang digunakan pada zaman sekarang sudah dikreasikan dengan penambahan bentuk segitiga pada bagian sisi atas-bawah dan juga sisi

Berdasarkan analisis tipologi elemen struktural terhadap rumoh Aceh pada Gampong Lubuk Sukon dan Lubuk Gapuy sebagai unit amatan, diketahui kriteria ornamentasi

Rumoh Aceh memiliki 3 ruang utama yaitu seuramoe keu pada bagian depan yang digunakan untuk kaum laki-laki dengan tangga sebagai pintu masuk utama, seuramoe likoet sebagai ruang untuk