• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN UKEMI, SHIEKI, DAN SHIEKI UKEMI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN UKEMI, SHIEKI, DAN SHIEKI UKEMI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes
Tabel 3.2 Skor Penilaian
Tabel 3.3 Interpretasi Tingkatan Nilai Maksimum Minimum

Referensi

Dokumen terkait

Faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata hajimewa, hajimete, dan hajimeni dalam kalimat bahasa Jepang adalah karena mahasiswa

( [Saya] berpendapat bahwa karena muncul questioner bahwa kata “bir” berasal dari bahasa Belanda yang dikatakan di dalam bahasa Jepang, dari situlah bahasa Belanda mulai masuk.. (

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan ruigigo adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna yang sama atau mirip.. Contoh : Agaru

Apabila suatu kata memiliki makna yang hampir sama (mirip) dengan satu atau lebih kata yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata tersebut memiliki hubungan atau relasi

Apabila suatu kata memiliki makna yang hampir sama (mirip) dengan satu atau lebih kata yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata tersebut memiliki hubungan atau relasi

Pada kalimat soal nomor 2, fungsi kausatif (shieki) dan fungsi pasif kausatif (shieki ukemi) tidak dapat digunakan karena fungsinya berbeda dengan makna yang terdapat dalam

Bentuk aktifitas penerjemahan kata per kata dari bahasa Jepang ke dalam perkataan yang mempunyai arti yang sama/mirip ke dalam bahasa Indonesia seperti yang dilakukan

persentase rata-rata jawaban salah responden dalam menjawab soal tes tentang perubahan kata kerja golongan kesalahan perubahan kata kerja kausatif golongan 1 oleh mahasiswa angkatan