• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pewilayahan, Hirarki, Komoditas Unggulan Dan Partisipasi Masyarakat Pada Kawasan Agropolitan (Studi Kasus Di Bungakondang Kabupaten Purbalingga)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pewilayahan, Hirarki, Komoditas Unggulan Dan Partisipasi Masyarakat Pada Kawasan Agropolitan (Studi Kasus Di Bungakondang Kabupaten Purbalingga)"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2  Peta lokasi penelitian
Tabel 1  Tujuan, metode analisis, data, sumber data dan output
Gambar 3  Diagram alir  penelitian
Tabel 3  Definisi operasional variabel tingkat partisipasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak pembangunan kawasan agropolitan terhadap peningkatan penggunaan lahan, menganalisis dampak pembangunan kawasan

Selanjutnya dijabarkan pula bahwa esensi konsep agropolitan adalah: (1) memperkenalkan unsur-unsur gaya hidup kota (urbanism) pada lingkungan perdesaan, (2) memperluas hubungan

Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan

5 Menurut Nasution (1999) dalam Hastuti (2001), paradigma konsep agropolitan adalah (1) hubungan perdesaan dengan kota-kota dapat mencapai suatu tingkat sinergisme sepanjang

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan Evaluasi Pengembangan Kawasan Agropolitan pada komoditas kopi di Desa Carangwulung maka dapat diambil kesimpulan

Hasil analisis multidimensi scaling (MDS) tingkat perkembangan kawasan agropolitan menunjukkan bahwa kawasan Agropolitan Desa Perpat Kabupaten Belitung yang

Strategi pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Toba Samosir berdasarkan analisis SWOT adalah: (a)mengembangkan sektor potensial yaitu sektor pertanian

Pengembangan agropolitan adalah suatu pendekatan kawasan pembangunan kawasan perdesaan melalui upaya- upaya penataan ruang perdesaan dan menumbuhkan pusat-pusat pelayanan