• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN SISWA DI SEKOLAH DENGAN PELANGGARAN TATA TERTIB DI SMP NEGERI 20 BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN SISWA DI SEKOLAH DENGAN PELANGGARAN TATA TERTIB DI SMP NEGERI 20 BANDAR LAMPUNG"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.1 Bentuk dan Jumlah Pelanggaran Tata Tertib Kelas VII Di SMP Negeri 20 Bandar lampung Bulan Juli-Desember 2012
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah
Tabel 3.2 Jumlah siswa SMPN 20 Bandar Lampung yang dijadikan sampel penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sejumlah ahli manajemen mengatakan bahwa manusia dewasa rata-rata membuat 300 keputusan per hari, dari yang sepele sampai yang penting dan menentukan hidup mereka. Artinya, setiap

Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara, https://mail.journal.untar.ac.id/ , Access 31 Oktober 2020, Hlm.. 77 Menikah, Buku Nikah dan Buku Kutipan Akta Nikah ditulis nama wali

Jika keadaan memaksa maka Mahkamah Agung dan Jaksa Agung masing-masing dapat menetapkan, bahwa untuk sesuatu atau beberapa daerah pengawasan yang termaksud dalam pasal 2 dan

Secara garis besarnya PLTU yang ada di Indonesia memnggunakan bahan bakar HSD dan a, dimana memilik kesamaan dari siklusnya tetapi perbedaannya terletak pada Produksi

Untuk menguji pengaruh tingkat leverage terhadap pengungkapan CSR suatu perusahaan. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap

Keracunan adalah suatu kejadian apabila substansi yang berasal dari alam Keracunan adalah suatu kejadian apabila substansi yang berasal dari alam ataupun buatan yang pada dsis

 SK Memisahkan Alat Yang Bersih dan Kotor, Alat Yang Memerlukan Sterilisasi.  SOP Memisahkan Alat Yang Bersih dan Kotor, Alat Yang Memerlukan

Pemerintah Indonesia tidak memiliki program sejenis yang berskala nasional untuk mencegah atau mengurangi terjadinya perundungan di institusi pendidikan. Tidak ada tindakan