• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA/BURUH OUTSOURCING DI KOTA YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA/BURUH OUTSOURCING DI KOTA YOGYAKARTA."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Didalam Undang – Undang nomor 1 tahun 1951 tentang pernyataan berlakunya Undang – Undang Nomor 12 tahun 1948 pasal 10 ayat 1 mengatakan : “ Buruh tidak boleh menjalankan

Perlindungan hukum bagi pekerja anak itu sendiri sebenarnya telah ditetapkan di Indonesia dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Jaminan ini dikuatkan melalui ratifikasi konvesi internasional tentang Hak Anak, yaitu pengesahan Konvensi Hak Anak melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengesahan Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak Mengenai Penjualan Anak, Prostitusi Anak, dan Pornografi Anak. Undang-Undang Nomor

Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Kepmenakertrans Nomor 101/Men/VI/2004 tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa

Pasal 9 ayat (1) Konvensi Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas menjelaskan bahwa Agar Penyandang Disabilitas mampu

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27/PUU-IX/2011 untuk menjamin perlindungan hukum bagi pekerja/buruh outsourcing

Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 30 Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan3, yang mengatur bahwa upah adalah “hak pekerja/buruh yang diterima dan