• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISASI MEMBRAN SELULOSA ASETAT DENGAN VARIASI KOMPOSISI PELARUT ASETON dan ASAM FORMAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARAKTERISASI MEMBRAN SELULOSA ASETAT DENGAN VARIASI KOMPOSISI PELARUT ASETON dan ASAM FORMAT"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambaran mengenai system dead-end dan crossflow dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.2 Binodal Instantaneous Demixing
Tabel 2.1 Parameter Kelarutan (Brandrup,1975)
Gambar 2.4 Selulosa asetat (Saunders, 1994)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat mencirikan membran selulosa asetat berbahan dasar selulosa bakteri dari kulit nanas dengan penambahan PEG sebagai porogen menggunakan fluks air

Pada penelitian ini di- peroleh fluks relatif tinggi yaitu 100 L/m 2 jam untuk membran dari chitosan, sebanding dengan fluks yang diperoleh dengan menggunakan membran

Nilai resistensi membran khitosan tertinggi diperoleh membran dengan jenis pelarut asam asetat dengan konsentrasi khitosan 9 % yaitu 6,91E+08 m -1 sedangkan resistensi

Dengan adanya pemanasan, membran yang dihasilkan akan memiliki fluks yang lebih rendah dan selektivitas yang lebih tinggi dibandingkan membran yang tidak diberi

Gambar C.1 Waktu tunak membran M1 dengan umpan 75 % (w/w) EtOH Hasil perhitungan fluks permeasi (J) selengkapnya dapat dilihat dalam tabel D.1 halaman 80 dan 81. C.5

Penelitian ini difokuskan pada pengujian kinerja membran zeolit terhadap pencucian membran yaitu untuk mengukur nilai koefisien rejeksi dan nilai fluks pada air limbah

Dari gambar tersebut terlihat bahwa fluks gas CO 2 yang diserap oleh pelarut melalui kontaktor membran serat berongga, seperti halnya pada koefisien perpindahan massa,

Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh variasi perbandingan komposisi amina (MEA/DEA) pada pelarut terhadap koefisien perpindahan massa dan jumlah penyerapan pada proses