• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR PEKERJAAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL AKIBAT KERJA (STUDI PADA NELAYAN DI DESA PUGER WETAN KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR PEKERJAAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL AKIBAT KERJA (STUDI PADA NELAYAN DI DESA PUGER WETAN KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER)"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.2 Hasil Penelitian terkait MSDs pada Pekerja
Gambar 2.1  Sistem Rangka Manusia (Nurmianto, 2004)
Gambar 2.2 Terminologi Gerakan Tangan Dan Lengan (Nurmianto, 2004)
Gambar 2.3 Struktur Otot Manusia (Nurmianto, 2004)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi sebesar 0,038 yang mempunyai maksud hubungan antara variabel keluhan muskuloskeletal leher dengan variabel kinerja kerja

Skripsi yang berjudul Analisis Faktor Kecelakaan Kerja Pada Nelayan di Desa Puger Kulon Kecamatan Puger Kabupaten Jember Tahun 2009-2010 telah disahkan oleh

ANALISIS POLA HUBUNGAN LEMBAGA KEUANGAN TRADISIONAL PENGAMBA ‟ DAN NELAYAN DI WILAYAH PESISIR PUGER

Simpulan : Ada hubungan antara postur kerja dengan keluhan muskuloskeletal namun tidak terdapat hubungan antara berat beban dengan keluhan muskuloskeletal pada

Hubungan Postur Kerja dan Masa Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal Pekerja Bagian Sewing CV Surya Alam Abadi Sukoharjo, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan

Berdasarkan faktor masa kerja, kejadian keluhan muskuloskeletal lebih banyak dialami oleh responden dengan masa kerja >5 tahun (78,9%), namun

Pada penelitian ini tidak adanya hubungan kebiasaan berolahraga dengan keluhan muskuloskeletal dikarenakan petani pembudidaya ikan lele dalam melakukan aktivitas

Adapun simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Faktor individu seperti usia dan indeks massa tubuh (IMT) memiliki hubungan yang