• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Kartika II-2 Bandar Lampung Sem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Kartika II-2 Bandar Lampung Sem"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Sintak Pembelajaran berdasarkan Masalah (PBL)
Gambar 2. Desain penelitian pretest-posttest kelompok non ekuivalen
Tabel 2 Lembar Observasi Kemampuan Komunikasi Tertulis Siswa
Tabel 4. Kriteria tingkat keterampilan tertulis siswa

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,

Secara umum indikasi klinis terapi oksigen diberikan pada pasien yang menderita ketidakadekuatan oksigenasi jaringan yang terjadi akibat sumbatan jalan nafas,

Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada di institusi pendidikan khususnya menegenai fisioterapi tentang penatalaksanaan terapi alat SWD (Short wave

Menurut Grice (1991:309), percakapan akan mengarah pada usaha penyamaan unsur-unsur pada transaksi kerja sama yang semula berbeda dengan jalan: (1) menyamakan tujuan

5.1.1 Penggunaan media realia dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini sesuai dengan pengamatan observer

The problem faced by teacher of SMP N 2 Simo Boyolali in teaching reading to the second year students are that the student feels bored in learning English, because they have

Sinetron ini masuk dalam kategori drama yang berasal dari India yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta di Indonesia (ANTV). Sejak

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republic Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 Tentang Oraganisasi Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan