Analisis Tataniaga Sayuran Kubis Ekspor di Desa Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun.
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
(2) Hasil analisis biaya tataniaga, price spread, dan share margin terhadap sistem tataniaga kubis secara lokal menunjukkan bahwa lembaga tataniaga yang paling
H0 : biaya bahan pembungkus kubis, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya penyusutan, biaya kapur dan biaya listrik, air dan telepon secara serempak tidak
Dari penelitian yang dilakukan, walaupun jalur tataniaga secara ekspor lebih efisien, tidak lantas membuat Kelompok Tani Bunga Sampang yang berperan sebagai
margin terhadap sistem tataniaga kubis secara lokal menunjukkan bahwa lembaga tataniaga yang paling banyak mengeluarkan biaya adalah petani, margin keuntungan dan share margin
(2) Hasil analisis biaya tataniaga, price spread, dan share margin terhadap sistem tataniaga kubis secara lokal menunjukkan bahwa lembaga tataniaga yang paling
Banyaknya sayuran kubis yang dihasilkan dari pengelolaan pasca panen baik itu yang menggunakan packing house maupun yang tidak menggunakan packing house
share margin serta Fungsi-fungsinya pada saluran tataniaga bawang merah di daerah penelitian; Untuk mengetahui bagaimana efisiensi tataniaga untuk setiap saluran tataniaga
Saluran II Pada saluran II petani menjual produksi kubis kepada pedang pengumpul dengan harga Rp 1.300/Kg.Pada penelitian ini petani menjual kubis yang memiliki berat diatas 2 Kilogram