Analisis Yuridis Atas Turunnya Kekuatan Pembuktian Akta Notaris Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
Notaris berkewajiban untuk melekatkan sidik jari penghadap dalam minuta akta, namun karena ketiadaan penjelasan lebih lanjut mengenai prosedur pembubuhan sidik jari
Penyelesaian hukum terhadap pelanggaran notaris dalam pembuatan akta autentik adalah melalui Pengawasan Notaris yang dilakukan oleh Menteri dengan dibantu oleh
Pasal 16 ayat (7) revisi Undang-Undang Jabatan Notaris menentukan: “Pembacaan akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l tidak wajib dilakukan, jika penghadap menghendaki
Ketika penghadap datang ke notaris agar tindakan atau perbuatannya dituangkan atau diformulasikan ke dalam akta notaris sesuai dengan kewenangan notaris, dan kemudian
Selanjutnya disebut penerima kuasa yang diwajibkan oleh para penghadap pada akta otentik sehingga dengan kartu contoh minuta akta notaris kepada pembina tidak mempunyai peranan
Penelitian yang berjudul Tanggungjawab Notaris Atas Pembuatan Akta Partij Berdasarkan Keterangan Palsu Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris : (1) Bagaimana
Akta dibawah tangan yang dilegalisasi Notaris mempunyai kekuatan pembuktian yang tidak sama dengan akta otentik, karena tanda tangan yang terdapat dalam akta
Untuk menentukan hubungan hukum antara notaris dan para penghadap harus dikaitkan dengan ketentuan Pasal 1869 KUHPerdata, bahwa akta autentik menjadi mempunyai