• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.Plant Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.Plant Bandung"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 7. Perbandingan Persyaratan GMP versus Existing di Gedung Pemurnian Kina ............................................................
Gambar 2. Struktur Organisasi Umum & Administrasi Personalia Plant
Gambar 3. Struktur Organisasi Perencanaan, Pengendalian Produksi & Inventori Plant Bandung
Gambar 4. Struktur Organisasi Bagian Pembelian Plant Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

pembuatan obat yang tidak sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang

a) Desain dan pengembangan obat dilakukan dengan cara yang memperhatikan persyaratan CPOB.. b) Semua langkah produksi dan pangendalian diuraikan secara jelas dan CPOB diterapkan.

• Obat tidak dijual atau dipasok sebewlum kepala bagian manajemen mutu (pemastian mutu) menyatakan bahwa tip bets produksi dibuat dan dikendalikan sesuai dengan persyaratan

Personalia yang salah satunya adalah Apoteker dalam Industri Farmasi memegang peranan penting untuk menjamin mutu obat yang dihasilkan.Kedudukan apoteker juga diatur dalam CPOB,

Plant Medan telah menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), sehingga akan menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang telah ditetapkan

adalah pedoman pembuatan obat bagi industri farmasi di Indonesia yang bertujuan. untuk menjamin mutu obat yang dihasilkan senantiasa

Pada bagian ini dapat diamati serangkaian proses ataupun tindakan Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu terhadap mutu produk baik produk yang hendak dipasarkan maupun Pengawasan Selama

yang diembannya dalam industri farmasi agar selalu sesuai dengan CPOB. Untuk dapat menerapkan CPOB secara tepat dan