ANALISIS PERPANJANGAN DAN ELEVASI DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG
Gratis
1
29
165
2 years ago
Preview
Full text
ANALISIS PERPANJANGAN DAN ELEVASI
DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN
TANJUNG EMAS SEMARANG
Tugas Akhir
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Sipil S-1
Oleh:
Paradita Maharani Nur
NIM.5113412007
Nuraeni
NIM.5113412008
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ANALISIS PERPANJANGAN DAN ELEVASI
DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS PELABUHAN
TANJUNG EMAS SEMARANG
Tugas Akhir
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Sipil S-1
Oleh:
Paradita Maharani Nur
NIM.5113412007
Nuraeni
NIM.5113412008
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
i
ii
iii
iv
MOTTO
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu, Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia yang
mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya. (Q.S. Al-„Alaq);
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau
sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu.
(Q.S Al Insyirah : 6-8)
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil, tapi berusahalah
menjadi manusia yang berguna. (Einstein);
Diri kita dibentuk dari apa yang kita lakukan berulang kali, sedangkan
kesuksesan bukan merupakan usaha dan tindakan melainkan akibat dari suatu
kebiasaan (Aristoteles);
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka
terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena lebih suka bekerja.
Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi (Ernest
Newman);
Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada
ketakutanmu;
Lebih baik merasakan sulitnya pendidikan sekarang daripada rasa pahitnya
kebodohan kelak;
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya
adalah sesuatu yang utama;
Berjalan dengan pelan-pelan akan mendapatkan hasil yang lebih banyak,
daripada yang berjalan lebih cepat;
Terbaik bukanlah selalu menjadi nomor satu, tetapi melakukan sesuatu dengan
segala kemampuan yang dimiliki adalah yang nomor satu.
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
1. Alloh SWT, terimakasih atas segala kasih sayang yang telah Engkau berikan
kepadaku, Engkau selalu memberikan lebih dari apa yang aku minta, tidak lupa
Sholawat serta salamku aku panjatkan untuk nabi tercintaku Rasulullah Nabi
Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik;
2. Untuk ibuku tercinta (Ibu Endrawati) yang tidak pernah lelah dan tidak pernah
bosan menasehatiku agar senantiasa berjalan di jalan
yang benar,
menyayangiku dan mencintaiku dengan tulus dan ikhlas;
3. Untuk ayahku tercinta (Bapak Nur Cholis, S.T.) yang tidak pernah menyerah,
tidak pernah mengeluh dan tidak mengenal lelah dalam mencari rezeki yang
halal untuk aku, dan juga selalu mencintai keluarga dan selalu setia
memberikan yang terbaik untuk keluarga;
4. Untuk utiku (Ibu Soegiyem) dan adikku tercinta (Diba dan Dafa), terimakasih
atas segala do‟a, dukungan serta semangatnya.
5. Untuk seluruh keluarga besarku, terimakasih banyak;
6. Bapak Karuniadi Satrijo Utomo, S.T., M.T. dan Bapak Dr. Yeri Sutopo, M.Pd.,
M.T., terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan selama bimbingan dan
selama kuliah di UNNES;
7. Untuk Ibu Endah Kanti Pangestuti, S.T., M.T., selaku penguji Tugas Akhir
yang telah memberikan pengetahuan ilmu yang bermanfaat di bidangnya;
8. Untuk partner TA ku (Miss Patemon) terimakasih sudah mau bersabar dengan
sikap dan sifatku, terimakasih telah bekerjasama dengan baik selama
mengerjakan TA dan selama kuliah di UNNES;
9. Untuk Sobran, Sukron, Udin, Supre, Rani, Anita, Akbar, Ella, serta seluruh
sahabat-sahabatku T.Sipil S-1 yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu,
terimakasih atas segala bantuan kalian semua selama aku kuliah;
10. Untuk semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan, saya ucapkan terimakasih.
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
1. Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan
limpahan-Nya yang diberikan kepada hamba-Nya, sehingga tiada alasan bagi
hamba untuk berhenti bersyukur, “Alhamdulillah....”. Sholawat serta salamku
panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan suri
tauladan bagi umatnya;
2. Ibu tersayang, (Mami Siti Baiyah) ibu paling hebat didunia, ibu yang selalu
sabar, terimakasih atas segala cinta, kasih sayang yang sangat amat tulus
untukku. Doa yang selalu ibu panjatkan disetiap malam-Nya untuk kebaikan,
kesuksesan serta kebahagiaanku;
3. Bapak tersayang, (Bapak Nuri) bapak terbaik sedunia, bapak yang tidak
mengenal lelah untuk mencari rizki yang halal bagi keluarga serta bapak yang
tidak pernah berhenti mendoakan anaknya, mengingatkan untuk sholat dan
mengaji;
4. Kakak tersayang, (Afridatul Muhim, S.Si) kakak yang selalu memberikan doa
dan dukungan serta memotivasi dalam penyelesaian Tugas Akhir.
5. Untuk seluruh keluarga besarku, terimakasih untuk doa dan dukungannya;
6. Bapak Karuniadi Satrijo Utomo, S.T., M.T. dan bapak Dr. Yeri Sutopo, M.Pd.,
M.T., terimakasih banyak atas segala ilmu yang telah diberikan selama
bimbingan Tugas Akhir dan selama kuliah di UNNES, semoga ilmu yang saya
dapatkan barakah dan bermanfaat;
7. Untuk Ibu Endah Kanti Pangestuti, S.T., M.T., selaku dosen penguji Tugas
Akhir, terimakasih telah berkenan memberikan pengetahuan ilmu yang
bermanfaat di bidangnya;
8. Paradita Maharani Nur, my partner Tugas Akhir. Bukan sekedar partner TA
melainkan teman, sahabat dan keluarga yang tanpa sengaja hadir dalam
hidupku;
9. Teman-teman terbaik Nining, Latif, Indah, Firna, Zuni, Anita, Akbar dan Ella
yang selalu memberikan doa dan dukungan, serta taklupa untuk menasihatiku;
vii
10. Almamater Universitas Negeri Semarang.
ABSTRAK
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang memiliki peran penting dalam kegiatan
perekonomian antar pulau di Indonesia maupun antar negara. Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang melayani bongkar muat barang dengan petikemas, bongkar muat Terminal
Petikemas Semarang selalu mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya, sehingga
diperlukan perluasan dan penambahan tambatan pada dermaga untuk mengantisipasi
lonjakan arus bongkar muat dalam setiap tahun. Selain hal tersebut gaya-gaya tambahan
akibat gelombang, gaya-gaya horizontal akibat angin serta pasang surut air laut juga
sangat berpengaruh dalam pengembangan dermaga Terminal Petikemas Semarang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perpanjangan dan peninggian elevasi
dermaga yang diperlukan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yaitu data operasi
pelabuhan selama 5 tahun terakhir (tahun 2011 sampai dengan tahun 2015) dan data
oceaonagrafi pada tahu 2014 dan 2015. Analisis perpanjangan dan elevasi Dermaga
Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dilakukan berdasarkan perkiraan
arus kapal dan arus petikemas dengan menggunakan metode regresi linear. Serta
berdasarkan data oceanografi yang berupa data angin, pasang surut, arus, dan gelombang.
Hasil penelitian pada tahun 2011 sampai 2025 arus kapal dan petikemas
mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Peningkatan arus kapal dan petikemas
sangat mempengaruhi nilai BOR, semakin tinggi arus kapal dan arus petikemas maka
semakin tinggi pula tingkat pemakaian dermaga. Pada tahun 2025 nilai BOR sudah
melebihi nilai 50% yang disarankan UNCTAD, yang berarti penggunaan dermaga sudah
cukup padat. Namun untuk menganalisis perpanjangan dan elevasi dermaga juga
diperlukan analisis data oceanografi sebagai pendukung. Dari hasil penelitian sistem
fender mampu menahan energi benturan kapal yang dapat dilihat dari pengecekan syarat
F < R. Perkiraan arah angin dominan berasal dari arah barat dengan persentase 20,30%.
Untuk gaya akibat arus, bollard dermaga mampu menahan gaya yang bekerja. Gaya
gelombang menghitung dari kedalaman awal dan kedalaman saat ini. Perhitungan
Tekanan gelombang dihitung menggunakan dua metode yaitu berdasarkan Teori Airy dan
bedasarkan Metode Minikin.
Kata kunci: terminal peti kemas, BOR, regresi linear, fender, bollard, gelombang.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga tugas akhir yang berjudul “Analisis Perpanjangan dan
Elevasi Dermaga Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang” ini
dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk umatnya
yang mendapat syafa‟at di dunia dan akhirat kelak. Amin.
Penyusunan tugas akhir yang berjudul “Analisis Perpanjangan dan Elevasi
Dermaga Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang” ini
dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Sipil pada Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Disamping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, dengan rasa rendah hati disampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di
Unversitas Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik, Dra. Sri Handayani, M.P.d.,
Ketua Jurusan Teknik Sipil, Dr. Rini Kusumawardani, S.T., M.T., M.Sc.,
Ketua program studi Teknik Sipil S-1 yang telah memberi bimbingan dengan
menerima kehadiran penulis setiap saat disertai kesabaran, ketelitian,
masukan-masukan yang berharga untuk menyelesaikan karya ini.
3. Karuniadi Satrijo Utomo, S.T., M.T., dan Dr. Yeri Sutopo , M.Pd., M.T.,
sebagai pembimbing I dan pembimbing II yang penuh perhatian dan atas
perkenaan memberi bimbingan dan dapat dihubungi sewaktu-waktu disertai
kemudahan dalam memberikan bahan dan menunjukkan sumber-sumber yang
relevan sehingga sangat membantu penulisan karya ini.
ix
4. Endah Kanti Pangestuti, S.T., M.T., sebagai penguji yang telah memberi
masukan yang sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan,
komentar, tanggapan, menambah bobot dan kalitas karya tulis ini.
5. Semua dosen teknik sipil FT. Unnes yang telah memberi bekal pengetahuan
yang berharga.
6. Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim
Semarang, General Manajer, dan seluruh Staf PT. Pelabuhan Indonesia III
(Persero) Terminal Petikemas Semarang yang telah memberi kesempatan
kepada penulis untuk melakukan observasi dan penelitian untuk memperoleh
data penelitian.
7. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan sebagai bekal untuk pengembangan di masa mendatang.
Semarang, 25 Agustus 2016
Penulis,
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................
iv
MOTTO ........................................................................................................
v
LEMBAR PERSEMBAHAN ......................................................................
vi
ABSTRAK ....................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................
1
1.2 Batasan Masalah .......................................................................................
6
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................
6
1.4 Tujuan Penelitian .....................................................................................
6
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................
7
1.5.1
Manfaat Teoritik .................................................................................
7
1.5.2
Manfaat Praktik ..................................................................................
7
1.6 Sistematika Penulisan ..............................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelabuhan dan Klasifikasi Pelabuhan ......................................................
9
2.1.1
9
Ditinjau dari Segi Penggunaannya .....................................................
xi
2.1.2
Ditinjau Menurut Letak Geografis .....................................................
2.1.3
Ditinjau dari Fungsinya dalam Perdagangan Nasional dan Internasional 16
2.1.4
Ditinjau dari Segi Penyelenggaraannya .............................................
16
2.2 Jenis Angkutan Air ...................................................................................
17
2.2.1
Kapal ..................................................................................................
17
2.2.2
Jenis Kapal .........................................................................................
18
2.2.3
Karakteristik Kapal ............................................................................
19
2.3 Fungsi Pelabuhan .....................................................................................
20
2.3.1
Aktivitas Darat ...................................................................................
20
2.3.2
Aktivitas Laut .....................................................................................
21
2.4 Terminal Petikemas dan Petikemas .........................................................
21
2.4.1
Terminal Petikemas ............................................................................
21
2.4.2
Petikemas ...........................................................................................
22
2.5 Fasilitas Pelabuhan Petikemas .................................................................
23
2.5.1
Dermaga Pelabuhan ...........................................................................
23
2.5.2
Lapangan Penumpukan Petikemas .....................................................
23
2.5.3
Perlengkapan Bongkar Muat Petikemas ............................................
24
2.6 Dasar Perencanaan Pelabuhan ..................................................................
24
2.6.1
Topografi dan Geografi ......................................................................
24
2.6.2
Hidrografi Oceanografi .....................................................................
25
2.6.3
Dermaga .............................................................................................
27
2.6.4
Alat Penambat ....................................................................................
35
2.7 Landasan Teori .........................................................................................
37
xii
14
2.7.1
Indikator Kinerja Pelabuhan ..............................................................
37
2.7.2
Alur Pelayaran ....................................................................................
39
2.7.3
Gelombang .........................................................................................
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Metode ...................................................................................................
51
1.2 Langkah Penelitian ..................................................................................
52
1.3 Metode Pengumpulan Data .....................................................................
53
1.4 Analisis Pengolahan Data .......................................................................
53
1.5 Hipotesis .................................................................................................
55
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian .......................................................................................
56
4.1.1. Deskripsi Wilayah Studi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ..........
56
4.1.2. Organisasi Perusahaan ........................................................................
59
4.1.3. Penyajian Data ....................................................................................
59
4.2. Analisis data dan Pembahasan ................................................................
63
4.2.1. Indikator Kinerja Pelabuhan, Panjang Dermaga dan Alur Pelayaran
63
4.2.2. Perhitungan Gaya yang Bekerja pada Dermaga .................................
74
BAB V SIMPULAN dan SARAN
5.1. Simpulan .................................................................................................
112
5.2. Saran
...................................................................................................
113
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
114
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................
116
xiii
Halaman
Tabel 2.1
Karkteristik Kapal ......................................................................
Tabel 2.2
Ukuran Petikemas berdasarkan Internasional Standard
20
Organisation................................................................................
22
Tabel 2.3
Kecepatan merapat kapal pada dermaga .....................................
29
Tabel 2.4
Nilai BOR yang disarankan berdasarkan UNCTAD ....................
38
Tabel 4.1
Data arus kapal dan peti kemas di TPKS Semarang ...................
60
Tabel 4.2
Daftar Dimensi Kapal yang Berlabuh di TPKS ..........................
60
Tabel 4.3
Data Kecepatan Angin Tanjung Emas Semarang 2014 ..............
61
Tabel 4.4
Data Kecepatan Angin Tanjung Emas Semarang 2015 ..............
61
Tabel 4.5
Data Arus Gelombang Semarang Tahun 2014 ............................
62
Tabel 4.6
Data Pasang Surut Tanjung Emas Semarang 2014 .....................
63
Tabel 4.7
Data Pasang Surut Tanjung Emas Semarang 2015 .....................
63
Tabel 4.8
Perhitungan Berth Occupancy Ratio ...........................................
64
Tabel 4.9
Perhitungan BTP (Berth Troughput) dan Kapasitas Dermaga
(KD) ............................................................................................
65
Tabel 4.10
Proyeksi Arus Kapal dan Arus Petikemas ..................................
68
Tabel 4.11
Perhitungan Proyeksi Tingkat Pemakaian Dermaga ...................
68
Tabel 4.12
Perhitungan Proyeksi Kepadatan Daya Lalu Lintas Dermaga
(BTP) ...........................................................................................
69
Tabel 4.13
Hasil Perhitungan Gaya Benturan Kapal ....................................
74
Tabel 4.14
Spesifikasi Fender .......................................................................
76
Tabel 4.15
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2014 untuk Kapal
Medfrisia .....................................................................................
Tabel 4.16
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2015 untuk Kapal
Medfrisia .....................................................................................
Tabel 4.17
78
78
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2014 Kapal Meratus
Sibolga .........................................................................................
xiv
79
Tabel 4.18
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2015 Kapal Meratus
Sibolga .........................................................................................
Tabel 4.19
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2014 Kapal Meratus
Bontang .......................................................................................
Tabel 4.20
84
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2014 Kapal MSC Carla
3 ...................................................................................................
Tabel 4.30
84
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2015 Kapal MSC
Gianna .........................................................................................
Tabel 4.29
83
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2014 Kapal MSC
Gianna .........................................................................................
Tabel 4.28
83
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2015 Kapal Hanjin
Chittagong ...................................................................................
Tabel 4.27
82
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2014 Kapal Hanjin
Chittagong ...................................................................................
Tabel 4.26
82
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2015 Kapal MSC
Ornella .........................................................................................
Tabel 4.25
81
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2014 Kapal
MSC Ornella ...............................................................................
Tabel 4.24
81
Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2015 Kapal
Louds Island ................................................................................
Tabel 4.23
80
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2014 Kapal Louds
Island ...........................................................................................
Tabel 4.22
80
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2015 Kapal Meratus
Bontang .......................................................................................
Tabel 4.21
79
85
Hasil Perhitungan Gaya Akibat Angin 2015 Kapal MSC Carla
3 ...................................................................................................
85
Tabel 4.31
Jarak antar Fender .......................................................................
89
Tabel 4.32
Hasil Perhitungan Gaya seret akibat arus tahun 2014 .................
90
Tabel 4.33
Hasil Perhitungan Fetch Arah Angin ..........................................
91
Tabel 4.34
Hasil Perhitungan Tinggi Gelombang tahun 2014 ......................
91
Tabel 4.35
Hasil Perhitungan Tinggi Gelombang tahun 2015 ......................
92
xv
Tabel 4.36
Hasil Perhitungan Tinggi dan Kedalaman Gelombang Pecah
pada kedalaman 4,5 m tahun 2014 ..............................................
Tabel 4.37
Hasil Perhitungan Tinggi dan Kedalaman Gelombang Pecah
pada kedalaman 4,5 m tahun 2015 ..............................................
Tabel 4.38
95
Hasil Perhitungan Tinggi dan Kedalaman Gelombang Pecah
pada kedalaman 9,5 m tahun 2014 ..............................................
Tabel 4.39
94
96
Hasil Perhitungan Tinggi dan Kedalaman Gelombang Pecah
pada kedalaman 9,5 m tahun 2014 ..............................................
97
98
Tabel 4.41
Fungsi ⁄ untuk pertambahan nilai ⁄ ..................................
Hasil Perhitungan Tekanan Gelombang tahun 2014 ...................
102
Tabel 4.42
Hasil Perhitungan Tekanan Gelombang tahun 2015 ...................
102
Tabel 4.43
Hasil Perhitungan Tekanan Gelombang dengan Metode
Tabel 4.40
Minikin tahun 2014 .....................................................................
Tabel 4.43
107
Hasil Perhitungan Tekanan Gelombang dengan Metode
Minikin tahun 2015 .....................................................................
xvi
108
Halaman
Gambar 1.1
Peta Lokasi Penelitian, Terminal Petikemas Semarang ..............
2
Gambar 1.2
Layout Keseluruhan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ..........
4
Gambar 1.3
Kondisi Eksisting Terminal Petikemas Semarang .......................
4
Gambar 1.4
Denah Perpanjangan dan Peninggian Dermaga TPKS Semarang
5
Gambar 2.1
Pelabuhan Minyak .......................................................................
10
Gambar 2.2
Pelabuhan Barang Potongan (general cargo) ..............................
12
Gambar 2.3
Pelabuhan Peti Kemas .................................................................
12
Gambar 2.4
Pelabuhan Barang Curah .............................................................
13
Gambar 2.5
Pelabuhan Buatan ........................................................................
15
Gambar 2.6
Hinterland Pelabuhan Tanjung Emas ..........................................
22
Gambar 2.7
Kurva Pasang Surut .....................................................................
26
Gambar 2.8
Grafik Hubungan antara Koefisien Blok dengan jari-jari garis r/
panjang kapal L ...........................................................................
30
Gambar 2.9
Pier Berbentuk Jari untuk dua tambatan ......................................
34
Gambar 2.10
Pier Berbentuk Jari untuk empat tambatan ..................................
35
Gambar 2.11.a
Lebar Alur untuk Satu Jalur .........................................................
42
Gambar 2.11.b
Lebar Alur untuk Dua Jalur .........................................................
42
Gambar 2.12
Grafik Hubungan antara Kecepatan Angin di Laut (
dan di
...................................................................................
46
Gambar 2.13
Grafik Peramalan Gelombang .....................................................
47
Gambar 2.14
Grafik Tinggi Gelombang Pecah .................................................
49
Gambar 2.15
Grafik Kedalaman Gelombang Pecah .........................................
50
Gambar 3.1
Bagan Alir Penelitian Tugas Akhir .............................................
52
Gambar 4.1
Grafik Proyeksi Arus Kapal ........................................................
66
Gambar 4.2
Grafik Proyeksi Arus Peti Kemas ................................................
67
Gambar 4.3
Dimensi Dermaga ........................................................................
70
Gambar 4.4.a
Dimensi Dermaga pada Tahun 2015 ...........................................
72
Gambar 4.4.b
Dimensi Dermaga pada Tahun 2016 ...........................................
72
Darat (
xvii
Gambar 4.4.c
Dimensi Dermaga pada Tahun 2022-2030 ..................................
72
Gambar 4.5
Wind Rose Daerah Tanjung Emas Semarang Tahun 2014 ..........
77
Gambar 4.6
Wind Rose Daerah Tanjung Emas Semarang Tahun 2015 ..........
77
Gambar 4.7
Elevasi Pasang Surut ...................................................................
109
Gambar 4.8
Eksisting Dermaga TPKS 2015 ...................................................
110
Gambar 4.9
Perkiraan Kenaikan Muka Air Laut karena Pemanasan Global ..
111
xviii
Lampiran 1
Data Operasional Terminal Petikemas Semarang ..................
116
Tabel L.1.1
Data Arus Bongkar Muat Petikemas Tahun 2011 ..................
116
Tabel L.1.2
Data Arus Bongkar Muat Petikemas Tahun 2012 ..................
117
Tabel L.1.3
Data Arus Bongkar Muat Petikemas Tahun 2013 ..................
118
Tabel L.1.4
Data Arus Bongkar Muat Petikemas Tahun 2014 ..................
119
Tabel L.1.5
Data Arus Bongkar Muat Petikemas Tahun 2015 ..................
120
Lampiran 2
Sketsa Operasional Kapal Internasional .................................
121
Gambar 2.1
Alokasi Tambatan pada 8 April 2016 TPKS Semarang .........
121
Tabel L.2.1
Ship Particulars ......................................................................
122
Lampiran 3
Data Oceanografi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang .........
123
Tabel L.3.1
Data Angin Tahun 2014 ..........................................................
123
Tabel L.3.2
Data Angin Tahun 2015 ..........................................................
124
Tabel L.3.3
Data Gelombang Tahun 2014 .................................................
125
Tabel L.3.4
Data Gelombang Tahun 2015 .................................................
126
Tabel L.3.5
Data Pasang Surut Tahun 2014-2015 .....................................
127
Lampiran 4
Peta Batas Daerah Kerja Pelabuhan Tanjung Emas ...............
128
Lampiran 5
Peta Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas .......................
129
Lampiran 6
Denah Jaringan Jalan Pelabuhan Tanjung Emas ....................
130
Lampiran 7
Denah Perpanjangan Dermaga TPKS Tahun 2015 .................
131
Lampiran 8
Denah Rencana Perpanjangan Dermaga TPKS Tahun 2016 ..
132
Lampiran 9
Denah Rencana Perpanjangan Dermaga TPKS Tahun 20222030 ........................................................................................
133
Lampiran 10
Peta Panjang Fetch Arah Barat ...............................................
134
Lampiran 11
Peta Lokasi Penelitian Bathymetri Pelabuhan Tanjung Emas
135
xix
: luas gudang
: Deviasi pada kedua sisi arah angin, dengan menggunakan
pertambahan 6° sampai 42° pada kedua sisi dari arah angin
: luas tampang kapal yang terendam air (m2)
: proyeksi bidang yang tertiup angin (m2)
: lebar kapal (m)
: lebar gudang
BOR
: Berth Occupancy Ratio, tingkat pemakaian dermaga (%)
BTP
: Berth Troughput, daya lalu lintas dermaga (TEU‟s/tahun)
: kecepatan rambat gelombang = L/T
: koefisien blok kapal
: koefisien bentuk dari tambatan
: koefisien tekanan arus
: koefisien eksentrisitas
: koefisien massa
: koefisien kekerasan
CY
: Container Yard, lapangan penumpukan peti kemas
: defleksi fender
: draft kapal (m)
: jarak antara muka air rerata dan dasar laut
DPL
: Displacement Tonnage, volume air yang dipindahkan oleh kapal
dan sama dengan berat kapal
: kedalaman gelombang
DWT
: Dead Weight Tonnage, berat total muatan dimana kapal dapat
mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal (draft maksimum)
: energi benturan (ton meter)
: lebar jalan
xx
: gaya bentur yang diserap sistem fender
: fetch rerata efektif
: angka Fraude
√
(tak berdimensi)
: gerak vertikal kapal karena gelombang dan squat
: grafitasi bumi (9,8 m/s2)
GRT
: Gross Register Tons, volume keseluruhan ruangan kapal (1 GRT
= 2,83m3 = 100 ft3)
: tinggi fender
: tinggi gelombang = 2a
HHWL
: Highets High Water Level, air tertinggi pada saat pasang surut
purnama
KD
: kapasitas terpasang dermaga
: toleransi pengerukan
Knots
Kr
: panjang menit garis bujur melalui khatulistiwa yang ditempuh
dalam jam.
: koefisien refraksi
Ks
: koefisien pendangkalan
: angka gelombang 2�/L
: panjang gelombang
: panjang kapal yang ditambat
: jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat berat kapal
sampai titik sandar kapal
LLWL
: Lowest Low Water Level, air terendah pada saat pasang surut
purnama
: panjang dermaga
: panjang garis air (m)
LWL
: Low Water Level, kedudukan air terendah yang dicapai pada saat
air surut dalam satu siklus pasang surut
: momen maksimum
xxi
MHWL
: Mean High Water Level, tinggi rerata muka air
: momen awal
MSL
: Mean Sea Level, muka air laut rerata
: momen total gelombang pada metode minikin
n
: jumlah tambatan
: jumlah kapal yang ditambat
NRT
: Netto Registers Tons, ruangan yang disediakan untuk nahkoda
dan anak buah kapal; ruang mesin; gang; kamar mandi; dapur; serta
ruang peta
: ketelitian pengukuran
: nilai tekanan gelombang maksimum pada metode minikin
: tekanan angin (kg/m2)
: ruang kebebasan bersih
: jari-jari putaran disekeliling pusat berat kapal pada permukaan
air,
Regresi linear : metode yang digunakan untuk mencari proyeksi suatu kondisi
pada beberapa tahun kedepan
: gaya akibat arus (ton)
: grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat
: resultan maksimum
: resultan awal
: gaya akibat angin (kg)
: pengendapan sedimen antara dua pengerukan
St
: service time (jam/hari)
: periode gelombang, interval waktu yang diperlukan oleh partikel
air untuk kembali pada kedudukan yang sama dengan kedudukan
sebelumnya
: faktor tegangan angin
: kecepatan angin di laut
xxii
: kecepatan angin di darat
: kecepatan angin (m/s)
: komponen kecepatan dalam arah tegak lurus sisi dermaga
: komponen tegak lurus sisi dermaga dari kecepatan kapal pada
saat membentur dermaga (m/s)
: kecepatan arus (m/s)
Vs
: jumlah kapal yang dilayani (unit/tahun)
: bobot kapal bermuatan penuh
: displacement (berat kapal)
Waktu efektif : jumlah hari dalam satu tahun
Wind rose
: metode penggambaran informasi mengenai kecepatan dan arah
angin pada suatu lokasi tertentu, yang digambarkan dalam format
melingkar.
: Panjang Segmen fetch yang diukur dari titik observasi gelombang
ke ujung akhir fetch
: rapat massa air laut (1,025 t)
: volume air yang dipindahkan (m3)
: fluktuasi muka air terhadap muka air rerata
: jumlah peti kemas (TEU‟s/tahun)
: berat jenis air laut (t/m3)
: frekuensi gelombang 2�/T
xxiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara maritim atau kepulauan, dengan memiliki
lebih dari 3700 pulau dan wilayah pantai sepanjang 80.000 km. Sebagai negara
yang memiliki wilayah perairan ¾ dari luasnya, sehingga demi menunjang
kegiatan sosial, ekonomi pemerintah, pertahanan dan keamanan maka diperlukan
sistem transportasi laut. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pelayaran
niaga dan pelayaran non niaga. Pelayaran niaga adalah pelayaran yang erat
hubungannya dengan kegiatan ekonomi, misalnya penyaluran barang dagangan
antar pulau yang melalui laut antar pelabuhan. Pelayaran non niaga biasanya
berhubungan dengan kegiatan patroli, survei kelautan dan lain sebagainya. Hal ini
menunjukkan bahwa Indonesia harus mampu mengoptimalkan peran pelayaran
guna mempertahankan kesatuan antar pulau dan menjaga kesinambungan
kegiatan-kegiatan dalam pelayaran.
Demi mencapai tujuan tersebut, sarana dan prasarana yang mendukung
transportasi laut sangat diperlukan. Sarana kegiatan pelayaran berupa kapal
memiliki peranan penting dalam kegiatan angkutan laut. Prasarana yang sangat
diperlukan dalam kegiatan pelayaran angkutan laut adalah pelabuhan beserta
fasilitas di dalamnya.
Pelabuhan merupakan tempat atau terminal sebagai sandaran kapal
setelah melakukan pelayaran. Di pelabuhan ini kapal melakukan berbagai
kegiatan seperti menaik turunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisan
bahan bakar dan air tawar, melakukan reparasi, mengadakan pembekalan. Demi
menunjang kegiatan yang berlangsung di pelabuhan maka diperlukan berbagai
fasilitas seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, peralatan
bongkar muat barang, gudang-gudang, dan tempat untuk menimbun barang. Serta
diperlukan pelayanan penyedia air bersih, dan bahan bakar.
1
BAB I Pendahuluan 2
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Salah satu pelabuhan di Indonesia yang melayani sarana transportasi laut
adalah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang memiliki peran
penting dalam kegiatan perekonomian antar pulau di Indonesia maupun antar
negara. Secara georgafis Kota Semarang sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah,
terletak di pantai Utara Jawa Tengah tepatnya pada garis 6°,5°,-7°,10 Lintang
Selatan dan 110, 35 Bujur Timur dengan luas wilayah mencapai 37.366.838 ha
atau 373,7 km2, lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1. Letak geografis
Kota Semarang dalam koridor pembangunan Jawa tengah merupakan simpulsimpul empat pintu gerbang, yaitu koridor Utara dimana posisi geografi Kota
Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah terletak di pantai Utara Jawa, koridor
Selatan ke arah kota-kota dinamis seperti Kabupaten Magelang, Surakarta yang
dikenal dengan koridor Merapi – Merbabu, koridor Timur ke arah Kabupaten
Demak atau Grobogan dan Barat menuju Kabupaten Kendal.
Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian, Terminal Petikemas Semarang
(Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia III Semarang)
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni
5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
BAB I Pendahuluan 3
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Salah satu kegiatan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah
melayani bongkar muat barang dengan peti kemas yang dikelola oleh instansi
Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS). Dermaga petikemas memerlukan
halaman yang luas, yang biasanya lebih dari 10 ha tiap satu tambatan, sehingga
bentuk dermaga harus bertipe wharf, bukan pier atau pier berbentuk jari.
Mengingat kapal-kapal petikemas berukuran besar maka dermaga harus cukup
panjang dan dalam (Triatmodjo, 2003).
Kelancaran dalam bongkar muat barang dapat dicapai jika tingkat
pelayanan di dermaga TPKS Semarang lebih ditingkatkan. Dalam mencapai
tingkat pelayanan yang baik, suatu pelabuhan harus didukung dengan fasilitasfasilitas yang memadai, bukan hanya itu saja tapi juga dilihat berdasarkan waktu
bongkar muat kapal sesuai dengan jadwal atau tidak. Di dermaga TPKS
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dapat melayani dua kapal untuk bongkar
muat barang. Sehubungan dengan perkembangan jaman, dari tahun ke tahun
dermaga TPKS Semarang mengalami peningkatan arus bongkar muat barang.
Demikian sehingga di dermaga TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang
hanya melayani dua kapal saja melakukan pembangunan dermaga baru untuk
mengantisipasi lonjakan arus barang, serta melakukan peninggian dermaga akibat
muka air laut yang semakin tinggi dan penurunan tanah, yang nantinya akan
mengganggu keselamatan dalam pelayanan bongkar muat barang.
Terminal Petikemas Semarang belum sebanding dengan terminal
Kalibaru Utara di Pelabuhan Tanjung Priok, hal ini dikarenakan kunjungan muat
bongkar kapal di terminal petikemas Semarang tidak sepadat bongkar muat di
terminal Kalibaru Jakarta. Dengan seiring berjalannya waktu, terminal petikemas
Semarang sudah mulai cukup padat, sehingga diperlukan pengembangan dermaga
untuk mengantisipasi melonjaknya arus bongkar muat dan dapat memaksimalkan
pelayanan bongkar muat. Layout kondisi pelabuhan Tanjung Emas Semarang
dapat dilihat pada Gambar 1.2 dan kondisi eksisting pada Gambar 1.3, serta
Gambar 1.4
untuk
area dermaga TPKS
pengembangan.
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni
5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
Semarang
yang mengalami
BAB I Pendahuluan 4
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Gambar 1.2 Layout Keseluruhan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Gambar 1.3 Kondisi Eksisting Terminal Peti Kemas Semarang
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni
5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
BAB I Pendahuluan 5
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Gambar 1.4 Denah Perpanjangan dan Peninggian Dermaga TPKS Semarang
Tahun 2016
Dalam
melakukan
pengembangan
dermaga,
terminal
petikemas
Semarang melakukan pembangunan dermaga baru dan peninggian dermaga
eksisting. Dalam melakukan pengembangan pasti ada hal-hal yang diperlukan
sebagai acuan dalam merencanakan dermaga tersebut. Beberapa hal yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan dermaga adalah kondisi kinerja
pelabuhan seperti arus kapal dan arus bongkar muat peti kemas serta kondisi
bathymetri seperti angin, gelombang, arus dan pasang surut air laut.
Pada penyusunan laporan tugas akhir ini diambil lokasi pada Terminal
Petikemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dimana TPKS Semarang
melakukan pengembangan dermaga demi mencegah lonjakan arus penumpukan
petikemas sehingga TPKS dapat melayani bongkar muat barang dengan baik.
Dengan demikian berdasarkan pemaparan serta alasan-alasan yang cukup
mendukung, maka penulis menyusun laporan tugas akhir mengenai topik tentang
pengembangan
dermaga
petikemas
Semarang
dengan
judul
“Analisis
Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung
Emas Semarang”.
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni
5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
BAB I Pendahuluan 6
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
1.2 Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan tidak melebar dan sesuai dengan yang
diharapkan, maka diperlukan batasan masalah. Seperti, data yang digunakan yaitu
data yang berkaitan dengan analisis pembangunan perpanjangan dan elevasi
dermaga TPKS Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Maka batasan-batasan
masalah diberikan dalam ruang lingkup sebagai berikut:
a. Wilayah yang ditinjau hanya Terminal Petikemas Semarang;
b. Indikator kinerja pelabuhan yang dipertimbangkan adalah tingkat pemakaian
dermaga (BOR), daya lalu lintas dermaga (BTP), dan kapasitas dermaga;
c. Investigasi geoteknik tidak ditinjau dalam penelitian ini;
d. Pengaruh gaya-gaya tambahan akibat gelombang;
e. Pengaruh gaya-gaya horizontal akibat angin;
f. Pengaruh pasang surut air laut;
g. Analisis finansial tidak diperhitungkan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah tingkat pelayanan kinerja pelabuhan berdasarkan arus
petikemas dan arus kapal?
b. Bagaimanakah pengaruh gaya benturan kapal terhadap dimensi dermaga
TPKS?
c. Bagimanakah pengaruh gaya akibat angin terhadap dimensi dermaga TPKS?
d. Bagimanakah pengaruh gaya akibat arus terhadap dimensi dermaga TPKS?
e. Bagaimanakah pengaruh gaya akibat gelombang pada dimensi dermaga TPKS?
f. Bagaimanakah pengaruh pasang surut air laut pada dimensi dermaga TPKS?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni
5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
BAB I Pendahuluan 7
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
a. Menganalisis pembangunan perpanjangan dan elevasi dermaga TPKS
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang;
b. Menemukan besarnya perpanjangan dermaga TPKS Semarang;
c. Menemukan besarnya peninggian dermaga baru TPKS Semarang;
d. Menjelaskan pengaruh gaya-gaya tambahan akibat gelombang terhadap
dermaga TPKS Semarang;
e. Menjelaskan pengaruh gaya-gaya horizontal akibat angin terhadap dermaga
TPKS Semarang;
f. Menjelaskan pengaruh pasang surut air laut terhadap dermaga TPKS
Semarang.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1
a.
Manfaat Teoritik
Mendukung konsep Airi dan Minikin dalam menganalisis gaya gelombang;
b. Mendukung konsep perhitungan gaya-gaya tambahan pada perpanjangan dan
peninggian dermaga.
1.5.2
a.
Manfaat Praktik
Dapat mengetahui gambaran mengenai analisis pembangunan perpanjangan
dan elevasi dermaga TPKS Semarang;
b.
Mencegah terjadinya antrian kapal akibat melonjaknya arus penumpukan
petikemas;
c.
Menjadi salah satu bahan pertimbangan sebagai solusi alternatif dalam
perbaikan dermaga TPKS Semarang.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyajikan dalam tiga
kelompok utama, yaitu:
a. Bagian Awal, yang terdiri dari halaman judul, abstrak, lembar pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran;
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni
5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
BAB I Pendahuluan 8
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
b. Bagian Pokok, terdiri dari bab-bab yang memuat isi utama dari laporan Tugas
Akhir;
c. Bagian Akhir, yang terdiri dari daftar pustaka, dan lampiran-lampiran.
Adapun bagian pokok yang teriri dari bab-bab yang memuat isi utama
adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini memuat tentang teori dasar maupun rumus yang berhubungan dengan
kasus yang dikaji.
Bab III Metodologi
Dalam bab ini membahas mengenai metodologi penyusunan Tugas Akhir yang
meliputi persiapan dan pengamatan pendahuluan, metode pengumpulan data dan
bagan alir penyusunan Tugas Akhir.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi mengenai bagaimanamenganalisis secara hidro tentang perpanjangan dan
elevasi dermaga TPKS Semarang. Serta memaparkan hasil dari pengolahan data
tersebut
Bab V Simpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan selama melakukan penelitian dan
saran-saran mengenai permasalahan yang dihadapi.
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni
5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelabuhan dan Klasifikasi Pelabuhan
Pelabuhan (port) merupakan daerah perairan yang terlindung terhadap
gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga
dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran untuk
bongkar muat barang, gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan
dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang tempat penyimpanan
barang yang disimpan dalam waktu yang lebih lama untuk menunggu pengiriman
ke daerah tujuan atau pengapalan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan kereta api,
jalan raya atau saluran pelayaran darat.
2.1.1
Ditinjau dari Segi Penggunaannya
Jika dilihat dari segi penggunaannya, pelabuhan dapat dibagi menjadi 6
yaitu :
a. Pelabuhan Ikan
Umumnya pelabuhan ini tidak memerlukan kedalaman air yang besar, karena
kapal-kapal motor yang digunakan untuk menangkap ikan tidak besar. Di
Indonesia jenis kapal yang digunakan untuk menangkap ikan masih tergolong
tradisional dan sederhana, seperti jukung hingga kapal motor. Jukung adalah
perahu yang dibuat dari kayu dengan lebar sekitar 1m dan panjang 6-7m, perahu
ini dapat menggunakan layar atau motor tempel dan bisa langsung mendarat di
pantai. Kapal yang lebih besar terbuat dari papan atau fiberglass dengan lebar 2,02,5 m dan panjang 8-12m, kapal Ex-Trawl mempunyai lebar 4,0-5,5m dan
panjang 16-19m yang juga digerakkan dengan motor.
Pelabuhan ini harus dilengkapi dengan pasar lelang, pabrik/gudang es,
persediaan bahan bakar, dan juga tempat untuk perawatan alat-alat penangkap
ikan. Pemecah gelombang dibuat dari tumpukan batu dengan lapis pelindung dari
9
BAB II Tinjauan Pustaka 10
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
tetrapod. Pemecah gelombang berfungsi untuk melindungi mulut pelabuhan
(bukan perariran pelabuhan).
b.
Pelabuhan Minyak
Demi keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari
keperluan umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga atau
pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan
cukup membuat jembatan perancah atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut
untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat dilakukan
dengan pipa-pipa dan pompa-pompa.
Pipa-pipa penyalur diletakkan dibawah jembatan agar lalu lintas di atas
jembatan tidak terganggu. Tetapi pada tempat-tempat di dekat kapal yang
merapat, pipa-pipa dinaikkan ke atas jembatan guna memudahkan penyambungan
pipa-pipa. Biasanya di jembatan tersebut juga ditempatkan pipa uap untuk
membersihkan tangki kapal dan pipa air untuk suplai air tawar. Karena jembatan
tidak panjang maka ujung kapal harus diadakan penambatan dengan bolder atau
pelampung pengikat agar kapal tidak bergerak.
Gambar 2.1 Pelabuhan Minyak
(Sumber: Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 1996)
Paradita Maharani Nur
5113412007
Nuraeni
5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
BAB II Tinjauan Pustaka 11
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Perkembangan ukuran kapal tangker yang cukup pesat mempunyai
konsekuensi draft kapal melampaui kedalaman air pelabuhan sehingga kapal tidak
bisa berlabuh. sehingga kapal tangker membuat sauh di laut dalam dan
mengeluarkan minyak dengan menggunakan pipa bawah laut, atau memindahkan
minyak ke kapal yang lebih kecil dan mengangkutnya ke pelabuhan.
c. Pelabuhan Barang
Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas untuk
dibongkar muat barang. Kondisi perairan pada pelabuhan bongkar muat harus
cukup tenang agar memudahkan bongkar muat barang. Pelabuhan barang ini bisa
dibuat oleh pemerintah sebagai pelabuhan niaga atau perusahaan swasta untuk
keperluan transpor hasil produksi seperti baja, aluminium, pupuk, batu bara,
minyak. (Triatmodjo, 2003)
Pada
dasarnya
pelabuhan
barang
harus
mempunyai
perlengkapan-
perlengkapan berikut ini: (1) Dermaga harus panjang dan harus dapat menampung
seluruh panjang kapal, ±80% dari panjang kapal. Hal ini disebabkan karena
muatan dibongkar muat melalui bagian muka, belakang dan ditengah kapal; (2)
mempunyai halaman dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar muat
barang. Barang yang akan dimuat disiapkan di atas dermaga dan kemudian
diangkat dengan kran masuk kapal. Demikian pula pembongkarannya dilakukan
dengan kran dan barang diletakkan di atas dermaga yang kemudian diangkat ke
gudang; (3) mempunyai gudang transito/penyimpanan di belakang halaman
dermaga; (4) tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan/pemasukan barang
dari ke gudang serta mempunyai fasilitas untuk reparasi.
Sebelum barang dimuat dalam kapal atau setelah diturunkan dari kapal maka
barang muatan tersebut ditempatkan pada halaman dermaga. Bentuk halaman
dermaga tergantung pada jenis muatan yang bisa berupa: (1) barang-barang
potongan (general cargo) yaitu barang-barang yang dikirim dalam bentuk satuan;
(2) buatan curah/lepas (bulk cargo) yang dimuat tanpa pembungkus seperti batu
bara, biji-bijian, minyak, dan sebagainya; (3) Peti kemas (container), yaitu suatu
peti yang ukurannya telah distandarisasi sebagai pembungkus brang-barang yang
Paradita Maharani Nur
5113412007
Nuraeni
5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
BAB II Tinjauan Pustaka 12
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
dikirim. Karena ukurannya teratur dan sama maka penempatannya akan lebih
dapat diatur dan pengangkutannyapun dapat dilakukan dengan alat tersendiri yang
lebih efisien. Ukuran peti kemas dibedakan dalam 6 macam yaitu: 8x8x5ft3 berat
maks 5 ton; 8x8x7ft3 berat maks 7 ton; 8x8x10ft3 10 ton; 8x8x20ft3 20 ton;
8x8x25ft3 berat maks 25 ton; 8x8x40ft3 berat maks 40 ton.
Gambar 2.2 Pelabuhan Barang Potongan (general cargo)
(Sumber: Pelabuhan, Bamban