Analisis Yuridis Putusan Lembaga Adat Aceh Dalam Penyelesaian Sengketa Pembagian Warisan Di Kota Banda Aceh
Teks penuh
Garis besar
Dokumen terkait
masyarakat Tionghoa agar dalam menyelesaikan sengketa harta warisan dilakukan melalui penyelesaian sengketa di Pengadilan Negeri dengan mengacu pada aturan yang telah diatur dalam
Sebab sebagian dari masyarakat yang masih berpegang teguh kepada adat kebiasaan orang terdahulunya tentu akan lebih memilih cara pembagian harta warisan secara
ini di masyarakat dan juga mendasarkan pada Qanun Lembaga Adat dilakukan oleh lembaga Gampong, dan dalam hal sengketa tidak mendapatkan penyelesaian. 36 Mahmudin.,
Penyelesaiaan sengketa/perkara melalui peradilan adat Gampong atau Mukim tetap dirasakan perlu oleh masyarakat Aceh, bila dilihat dari riwayat penyelesaiaan sengketa
Kedua belah pihak tidak pernah memilih Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Solok sebagai tempat penyelesaian sengketa a quo bahwa Pemohon tidak hadir
Maka, persoalan yang diteliti dalam hal ini adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hukum waris adat Tapanuli Selatan, mekanisme penyelesaian sengketa
(S1) Fakultas Hukum USU Medan, adapun judul penelitan ini adalah “ Penyelesaian Pembagian Harta Warisan menurut Hukum Adat Tapanuli Selatan, di Kecamatan Angkola Barat ”
Jika ditelusuri, Pasal 24 ayat (3) UUD 1945 membuka peluang adanya lembaga penyelesaian sengketa adat di Indonesia yang memiliki fungsi mengadili.³¹ Peluang lainnya terdapat