• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Karakteristik Ruang Terbuka Hijau pada Kota Pulau di Indonesia (Studi Kasus Kota Batam, Kota Tarakan Dan Kota Ternate)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Karakteristik Ruang Terbuka Hijau pada Kota Pulau di Indonesia (Studi Kasus Kota Batam, Kota Tarakan Dan Kota Ternate)"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Konsep Teoritis untuk Pemecahan Masalah Iklim Kota
Gambar 3. RTRW Kota Batam 2004-2014
Gambar 4. RTRW Kota Tarakan 2006-2013
Gambar 6. RTRW Kota Ternate 2006-2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk mengetahui perubahan penutupan lahan di kawasan pesisir Medan dan Deli Serdang dari citra Landsat tahun 2003, 2008 dan 2013 adalah dengan bantuan

Ruang Terbuka Hijau publik yang terdapat pada Kecamatan Banjarmasin Selatan terdiri dari jalur hijau jalan dan sempadan sungai (taman siring) sedangkan RTH Privat

Dari hasil analisis citra Landsat TM 1997 dan ETM+ 2004 diperoleh 9 jenis penutupan lahan yang di klasifikasi ulang menjadi 3 jenis penutupan lahan, yaitu badan air,

Arahan pengembangan ruang terbuka hijau dilakukan pada masing-masing kelurahan di Kecamatan Lubuk Baja sesuai dengan stadar yang berlaku, yaitu sebesar 20% untuk publik,

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Pendugaan Cadangan Karbon Pohon pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota di Kodya Jakarta Timur Menggunakan Citra Landsat adalah karya saya

Arahan pengembangan ruang terbuka hijau dilakukan pada masing-masing kelurahan di Kecamatan Lubuk Baja sesuai dengan stadar yang berlaku, yaitu sebesar 20% untuk publik,

Hasil yang diperoleh bahwa kebutuhan ruang terbuka hijau untuk Kota Pekanbaru berdasarkan luas wilayah terdapat kekurangan vegetasi dengan jumlah 12.499,27 hektar,

Berkenaan dengan salah satu dampak negatif dari ruang terbuka hijau yaitu salah memanfaatkan ruang terbuka hijau dengan kenakalan remaja atau berpacaran, sesuai hasil wawancara dengan