Konsep Pengelolaan Kualitas Air Sungai Bedagai Berdasarkan Indikator Biologis Makroinvertebrata Air
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Hasil pengukuran parameter fisika kimia perairan anak sungai Ngaso di Kabupaten Rokan Hulu pada masing-masing stasiun pengamatan. Dari Tabel 1 dapat dilihat secara
Kualitas air Sungai Ranoyapo di Stasiun III telah tercemar sedang dengan indeks +¶ sekitar 1,0 ± +¶ Makrozoobentos yang dapat digunakan sebagai indikator biologis
Kualitas air Sungai Cisadane dari hulu sampai hilir berdasarkan bioindikator Bentos makroinvertebrata berada pada status tercemar sedang sampai buruk. Prosen (%) EPT menurun
Hasil pengukuran parameter fisika kimia perairan anak sungai Ngaso di Kabupaten Rokan Hulu pada masing-masing stasiun pengamatan. Dari Tabel 1 dapat dilihat secara
Kondisi air sungai di Stasiun III agak keruh karena adanya partikel- partikel organik yang tersuspensi berasal dari stasiun II yang menerima masukan limbah air
Indeks keanekaragaman yang tinggi di bagian hulu dan tengah ditunjang oleh faktor lingkungan yang sesuai dengan kondisi habitat untuk makrozoobentos dari Filum
Berdasarkan dari hasil pengamatan dan identifikasi, makroinvertebrata bentik yang ditemukan di daerah hulu DAS Brantas yaitu Sungai Konto, Leso, Bladak dan Krecek
Kesimpulan Perhitungan kualitas air sungai Buntung, Sidoarjo menggunakan Family Biotic Index pada stasiun 1 dengan kualitas air yang buruk dan tingkat pencemaran terpolusi sangat