Korupsi Dalam hukum Pidana Islam
Teks penuh
Dokumen terkait
Urgensi Pidana Mati terhadap pelaku Tindak Pidana Korupsi dalam upaya pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia, dianggap masih sangat penting penjatuhannya terhadap
174 tahun 1999 tentang remisi pemebrian remisi kepada tindak pidana korupsi diberikan pada saat pelaku tindak pidana korupsi adalah harus menjalani masa pidana 6 bulan,
Apalagi Undang-undang sudah dengan sangat tegas memberikan ancaman hukuman yang terberat yaitu hukuman mati kepada siapa saja yang melakukan tindak pidana korupsi
Sebenarnya pada zaman dahulu eksekusi pidana mati di Indonesia sudah ada dan memiliki begitu banyak ragam pelaksanaan pidana mati bahkan bisa dikatakan dilakukan sebagai sebuah
Sanksi ta’zir yang mengenai badan seperti hukuman mati dan jilid (dera). Hukuman mati seperti yang dijelaskan diatas bahwa hukuman mati ditetapkan sebagai hukuman qishas
31 Tahun 1999 Jo UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi TPK, Pasal 2 Ayat 1 yang menyatakan bahwa Tindak Pidana Korupsi adalah “setiap orang yang melawan hukum
Masalah yang terjadi dalam pelaksanaan kebijakan hukum pidana dalam upaya penanggulangan tindak pidana korupsi di pemerintahan daerah Sorong Selatan diantaranya tidak adanya upaya
Berikut beberapa kualifikasi tindak pidana korupsi yang dapat menghadapi ancaman pidana mati dalam beberapa yurisdiksi: Korupsi Berat yang Merugikan Negara Besar: Tindak pidana